Rantau (ANTARA) - Kepala Dinas PUPR Tapin Yustan Azidin, menginginkan pembangunan wisata di wilayah bendungan memuat unsur kultural daerah.
"Untuk sementara desain zona wisata dari pihak Badan Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III umum aja dulu. Kami sarankan kemarin untuk pembangunan itu dapat berkoordinasi dengan kabupaten. Kita inginkan ditampilkan kultur, adat istiadat kita," jelasnya di Rantau, Senin.
Menurut Yustan, banyak unsur kebudayan dan kesenian di Tapin yang layak untuk diimplementasikan dalam pembangunan wisata itu.
"Sementara ada empat zona yang dipersiapkan untuk dibangun tempat wisata. Di Tapin ini lengkap misalnya kebudayaan dayak di daerah bendungan itu dan kesenian dan kebudayan lainnya yang ada," ujarnya.
Diharapkan, wisata di bendungan tidak hanya menyajikan keindahan alam, namun juga identitas Tapin yang tidak dimiliki daerah lain.
"Justru identitas Tapin lah yang mahal, saya kira hal itu nantinya bisa menjadi magnet untuk menarik wisatawan. Semua daerah punya alam yang bagus tapi tidak mempunyai kebudayan dan kesenian yang sama," ujarnya.
Bendungan itu salah satu proyek strategis nasional yang Februari lalu di resmikan Presiden Joko Widodo. Direncanakan tahap awal adalah membuat fisik bendungan, kedua membuat jalur irigasi dan sumber air baku, ketiga PLTA dan terakhir baru pariwisata.
"Bendungan masih dalam tahap pengawasan, untuk pariwisata di bendungan jauh hari direncanakan," ujarnya.
Baca juga: BWS Kalimantan III dan Pemkab bahas wisata Bendungan Tapin
Baca juga: Tradisi "Aruh" suku Dayak di Tapin Kalimantan Selatan
Baca juga: Bendungan Tapin Bisa Berdampak Hilangnya Budaya Dayak