Kasus DBD di Kalimantan Selatan naik tajam
Selasa, 30 Januari 2024 20:12 WIB
Bahkan ada delapan orang yang meninggal dunia
"Untuk itu kita harus antisipasi hal tersebut agar penyebaran nyamuk DBD ini dapat ditangani lebih cepat," ucap Diauddin.
Diauddin mengungkapkan lonjakan kasus DBD disebabkan faktor cuaca saat musim hujan kerap terjadi pada beberapa hari terakhir ini mengakibatkan genangan air yang menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.
Baca juga: Kalsel kemarin, 133 orang terserang DBD hingga pasien COVID-19 hanya isolasi
"Hidup nyamuk ini kan ada di genangan air bersih yang tidak mengalir," ucapnya.
Untuk itu, Diauddin meminta masyarakat meningkatkan kesadaran untuk bersama-sama membersihkan lingkungan tempat tinggal dengan menerapkan 3M plus, yaitu Menguras, Menutup dan Memanfaatkan atau Mendaur ulang barang bekas, dan mencegah gigitan nyamuk menggunakan cairan antinyamuk, memberantas jentik dengan larvasida pada genangan air serta menanam tanaman pengusir nyamuk.
"Oleh karena itu diperlukan sinergi lintas sektor untuk memberantas sarang nyamuk yang membawa virus dengue dengan 3M plus," ungkapnya.
Selain 3M plus, pihaknya juga melakukan berbagai langkah antisipasi dengan melakukan pemantauan langsung ke lapangan terkait upaya pemberantasan jentik nyamuk yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota.
"Atas arahan gubernur, kita juga melakukan gotong royong massal di seluruh SKPD, dan juga membentuk tim yang ditugaskan mengecek jentik-jentik yang ada di perkantoran" ujarnya.
Baca juga: 82 kasus ditemukan, Kalsel waspada DBD