Pelaihari (ANTARA) - Penanggung Jawab Program Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan Hadiansyah mengatakan dua warga meninggal dunia akibat terserang Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Pada Januari 2024, dua warga Tanah Laut meninggal akibat terserang DBD," ujar Hadiansyah di Pelaihari, Senin.
Baca juga: Empat Anak Tanah Laut Meninggal Akibat DBD
Menurut dia, penyakit yang diakibatkan gigitan Nyamuk Aedes Aegypti tersebut mengalami peningkatan di Tanah Laut.
Dari hasil rekap per hari, sebut dia, jumlah kasus DBD di Tanah Laut pada Desember 2023 mencapai 80 kasus, kemudian meningkat menjadi 148 kasus pada Januari 2024.
"Kalau kita melihat, kasus DBD meningkat di Tanah Laut, namun belum masuk kejadian luar biasa (KLB)," tutur Hadiansyah.
Hal ini terjadi, sebut dia, karena siklus lima tahunan ditambah dengan kemarau panjang dan musim penghujan.
Baca juga: Bupati HST ajak masyarakat hidup sehat guna tekan peningkatan kasus DBD
Lebih lanjut, dia mengemukakan seluruh kecamatan di Kabupaten Tanah Laut berstatus endemis DBD karena ditemukan kasus pada setiap kecamatan.
"Namanya kasus DBD ini komplek permasalahannya. Jadi tidak saja jadi tanggung jawab orang kesehatan, namun kerja sama lintas sektor," ucap Hadiansyah.
Kemudian, papar dia, Pemkab Tanah Laut berupaya memantau kasus DBD.
"Untuk kami juga mengimbau kepada warga agar menjaga kebersihan rumah dan lingkungannya masing-masing," ujar Hadiansyah.
Baca juga: Belum KLB, Dinkes HST lakukan "fogging" sikapi peningkatan kasus DBD