Pasangan yang akrab dengan julukan The Daddies itu mundur di sela-sela gim kedua saat berhadapan dengan ganda putra China He Ji Ting/Ren Xiang Yu. Dengan ini, maka He/Ren maju ke babak perempat final dengan skor 21-17, 15-7.
“Kondisi Ahsan memang cedera di bagian pinggang tapi jelasnya saya belum tahu apakah cedera baru atau lama, yang pasti tadi mulai terasa di gim kedua,” ungkap Hendra, dikutip dari keterangan singkat PP PBSI.
Mengenai jalannya pertandingan, Hendra/Ahsan terlihat masih mampu untuk mengimbangi bahkan mengejar selisih poin dari He/Ren, terutama di gim pertama. Selepas itu, di gim kedua, dominasi pasangan China semakin tak terbendung karena Ahsan mulai merasakan rasa sakit.
Selain itu, Hendra pun menilai pasangan muda China juga bermain dengan cepat dan memiliki pertahanan yang solid.
“Kalau dari permainan hari ini lawan bermain cepat dan rapat. Tekanannya juga cukup kuat jadi kami tertekan duluan,” kata Hendra.
“Tentang pasangan baru He (Ji Ting)/Ren (Xiang Yu), saya melihat lebih klop ya mereka. Lalu keduanya punya naluri yang sama-sama menyerang,” ujarnya menambahkan.
Baca juga: Gregoria lolos perempat final Malaysia Open usai kalahkan tuan rumah
Sementara itu, sejauh ini, dari enam wakil, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung masih menjadi satu-satunya wakil Indonesia di babak perempat final Malaysia Open 2024.
Selain The Daddies, Anthony Sinisuka Ginting, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati dan Dejan Ferdianansyah/Gloria Emanuelle Widjaja juga tidak bisa melanjutkan langkah mereka ke delapan besar turnamen BWF Super 1000 itu.
Di sisi lain, masih ada satu wakil tersisa yang akan berlaga di hari ini, yakni ganda putra sekaligus juara bertahan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, yang bakal berhadapan dengan wakil Taiwan Fang-Chih Lee/Fang-Jen Lee.
Baca juga: Malaysia Open 2024 - Ginting akui laga 16 besar berlangsung ketat
Baca juga: Dejan/Gloria sebut kekalahan dari unggulan ketiga karena kalah servis
Baca juga: Rehan/Lisa tetap puas meski takluk di 16 besar Malaysia Open 2024
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Hernawan Wahyudono