Kepala BPBD Kota Banjarmasin Husni Thamrin di Banjarmasin, Jumat, menyampaikan tingkat kebakaran pemukiman atau rumah warga meningkat setiap tahun, sehingga perlu langkah pencegahan pada 2024.
Baca juga: Ratusan petugas berjibaku tangani kebakaran bengkel mobil di Banjarmasin
Baca juga: Ratusan petugas berjibaku tangani kebakaran bengkel mobil di Banjarmasin
"Karenanya harus kita gencarkan sosialisasi ke masyarakat mengenai cara-cara mengantisipasi kebakaran," ujarnya.
Kasus tertinggi kebakaran pemukiman, kata dia, karena arus pendek listrik atau korsleting listrik, maka fokus mensosialisasikan masalah ini.
"Banyak yang menggunakan kabel tidak SNI (standar nasional)," ucap Husni.
Karenanya, kesadaran masyarakat untuk memperhatikan penyebab ini harus ditingkatkan, apalagi banyak rumah warga di kota ini berkonstruksi kayu berusia tua.
Menurut Husni, para petugas diturunkan untuk menggencarkan sosialisasi ini, tentunya melibatkan badan pemadam kebakaran (BPK) yang ada di masyarakat.
Baca juga: Relawan BPK tewas tersengat listrik saat kebakaran di Banjarmasin Timur
Baca juga: Relawan BPK tewas tersengat listrik saat kebakaran di Banjarmasin Timur
Karena puluhan ribu anggota BPK di Kota Banjarmasin semakin memperluas sosialisasi untuk kewaspadaan musibah ini.
Menurut data yang dimiliki BPBD Kota Banjarmasin, angka kebakaran di daerah pemukiman pada 2023 sebanyak 190 kali.
Kejadian ini tidak hanya membuat warga rugi secara material tidak memiliki tempat tinggal, namun juga menimbulkan korban jiwa.
"Tercatat ada enam korban jiwa dalam musibah kebakaran pemukiman tahun 2023," ungkap Husni.
Kasus kebakaran pemukiman di Banjarmasin meningkat dari tahun sebelumnya, yakni 106 kali pada 2022 dan 101 kali selama 2021.
Baca juga: Petugas berjibaku padamkan kebakaran di Asrama Korem 101/Antasari Kalsel
Baca juga: Petugas berjibaku padamkan kebakaran di Asrama Korem 101/Antasari Kalsel