Banjarbaru (ANTARA) - Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kota Banjarbaru Kiemas Akhmad Rudi Indrajaya mengatakan realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan sudah terealisasi di atas 100 persen dari target yang berasal dari berbagai sumber penerimaan baik pajak maupun retribusi daerah.
Menurut Rudi, realisasi tertinggi PAD disumbang dari penerimaan pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang sudah mencapai Rp46 miliar dan dipastikan bertambah hingga akhir tahun.
Selain itu, sumber penerimaan lain berasal dari Pajak Penerangan Jalan Umum (PJU) yang sudah terealisasi sebesar Rp40 miliar dan juga pajak restoran mencapai Rp38 miliar yang diperkirakan naik hingga akhir 2023.
Disebutkan, salah satu upaya untuk meningkatkan penerimaan pajak yakni melalui pengundian struk atau bukti pembayaran pada setiap rumah makan maupun kafe dengan hadiah diberangkatkan umroh.
"Setiap pembelian di atas Rp50 ribu di rumah makan atau kafe yang telah ditetapkan, pengunjung bisa mengisi undian dengan hadiah umroh. Kami rasa, undian itu juga yang membuat pajak restoran naik," ungkapnya.
Dikatakannya, pencapaian penerimaan pajak dan retribusi daerah yang telah melampaui target itu berkat kinerja aparatur di lingkungan BP2RD dan juga kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajibannya.
Rudi menuturkan, kesadaran wajib pajak memenuhi kewajiban cukup tinggi sehingga penerimaan pajak dan retribusi mampu mencapai target yang ditetapkan bahkan cukup jauh melampauinya.