Hingga 27 Oktober 2023, Sustyo mengungkapkan KLHK telah menyegel 49 lokasi karhutla terdiri dari 16 lokasi di Sumatera Selatan, 11 lokasi di Kalimantan Barat, 16 lokasi di Kalimantan Tengah dan dua lokasi di Kalimantan Selatan, empat lokasi di Riau.
Status perusahaan itu terdiri dari delapan perusahaan PMA (Singapura, Malaysia, China, Jepang, India, Srilanka dan Luxemborg), 31 perusahaan PMDN dan 10 lokasi lahan milik masyarakat.
“Saat ini tim Intelligence Center Gakkum KLHK terus menganalisis data hotspot dan citra satelit,” tutur Susyto.
Sustyo menegaskan KLHK akan menyegel dan menegakkan hukum terhadap areal karhutla di lahan korporasi maupun perorangan.
Baca juga: Polres Tapin usut 40 kasus karhutla
Sementara itu, Direktur Jenderal Gakkum LHK Rasio Ridho Sani menyatakan pasukan Manggala Agni, TNI, Polri, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan dan Masyarakat Peduli Api (MPA) berupaya menghentikan kabut asap akibat karhutla.
“Di samping melakukan pemadaman yang terus menerus dilakukan, penegakan hukum tegas harus dilakukan. Langkah penegakan hukum tegas dimulai dengan penyegelan lokasi-lokasi yang terbakar,” ujar Rasio.