Syukuran yang dilaksanakan, Jum’at diawali dengan shalat Jumat yang diikuti pimpinan Pondok Pesantren Darul Hijrah KH Zarkasyi Hasbi, sejumlah ulama seperti KH Hasib Chasbullah Wahab asal Jombang.
Kemudian, Umi Wahidah Ponpes Nurul Iman Parung Bogor, KH M Irawan Al Hifak asal Bandung, KH Reza Fahlefi asal Tanggerang dan Habib Muhammad Jakarta serta habaib, alim ulama, dan masyarakat.
"Kami mengapresiasi pimpinan ponpes, pengurus masjid, seluruh warga Cindai Alus yang berperan aktif dalam pembangunan masjid. Keberhasilan ini buah dari dedikasi dan gotong-royong," ujar bupati .
Menurut Saidi, pembangunan masjid yang menelan anggaran Rp23 miliar itu diharapkan bisa semakin banyak menampung jamaah sehingga dapat mempererat silaturahim sekaligus meningkatkan keimanan ketaqwaan.
Bupati Saidi juga mengajak untuk bersama-sama dalam merawat dan menjaga masjid sebaik-baiknya, dan menjadikan masjid sebagai tempat memancarkan cahaya kebaikan, kasih sayang dan kedamaian.
Pimpinan Ponpes Darul Hijrah KH Zarkasyi Hasbi berterima kasih atas bantuan donatur dan semua pihak yang turut memberikan dukungan, baik secara materiil maupun moral dalam pembangunan masjid.
"Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan keikhlasan donatur dengan limpahan rahmat dan berkah dan menjadikan masjid sarana beribadah dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan," ucapnya.
Diketahui, Masjid Nurul Anshor Darul Hijrah mulai dibangun pada tahun 2014 ditandai dengan peletakan batu pertama pada 7 Agustus 2014 oleh Wakil Gebernur Kalimantan Selatan dan Bupati Banjar periode tersebut.
Pembangunan masjid dilaksanakan selama 9 tahun 2 bulan 3 hari dan menghabiskan dana Rp23 miliar dengan sistem swakelola terdiri dari hasil unit-unit usaha pondok dan masjid sumbangan para dermawan.
Selain itu juga sumbangan guru-guru, tokoh masyarakat dan bantuan dana hibah dari pemerintah daerah baik kabupaten, provinsi maupun pusat sehingga pembangunan bisa selesai selama sembilan tahun.