Gerakan ini diinisiasi Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Banjarmasin yang menggelar sosialisasi Genbest dalam rangka Penurunan Prevalensi Stunting di Kota Banjarmasin di Hotel Fugo Banjarmasin, Jumat.
Baca juga: Kalsel kemarin, Sholat minta hujan hingga cegah stunting dari ULM
Baca juga: Kalsel kemarin, Sholat minta hujan hingga cegah stunting dari ULM
Sebagaimana disampaikan, Genbest merupakan inisiasi Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo RI untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat serta bebas stunting.
GenBest mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari.
"Generasi muda yang sekarang generasi Z diangkat sebagai agen perubahan yang kunci dalam memerangi permasalahan stunting. Tadi dijelaskan oleh tim Kemenkominfo mengapa generasi muda menjadi fokus utama," ujar Asisten 1 Bidang Pemerintah dan Kesra Pemkot Banjarmasin Machli Riyadi di Banjarmasin, Jumat.
Sebab, kata Machli Riyadi yang mewakili Wali Kota Banjarmasin pada acara sosialisasi tersebut, generasi muda diidentifikasi sebagai kelompok yang akan menjadi populasi terbanyak di Indonesia dalam periode 2030 hingga 2040, yang dikenal sebagai bonus demografi.
"Oleh karena itu, mereka memiliki kewajiban untuk mempersiapkan generasi yang sehat dan kuat," ucapnya.
Dia menjelaskan, kegiatan ini sejalan dengan visi dan misi Wali Kota Banjarmasin, dimana misi nomor satu adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, unggul dan memiliki kemampuan daya saing global.
"Sosialisasi ini menandai langkah awal yang penting dalam perjuangan Kota Banjarmasin untuk menciptakan generasi muda yang sehat dan kuat, dan memastikan bahwa bonus demografi Indonesia tidak hanya menjadi potensi, tetapi juga keberhasilan nyata dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan," ucap Machli Riyadi.
Dia pun berharap, bahwa generasi Z yang menjadi target sosialisasi ini akan menjadi agen perubahan yang mampu mendidik lingkungan keluarga, masyarakat dan kelompok sebayanya tentang pentingnya penurunan stunting.
Menurut dia, melalui pengetahuan dan materi yang mereka terima dalam acara ini, diharapkan mereka akan menjadi edukator yang aktif dalam masyarakat, membawa pesan-pesan penting dari Kementerian Kominfo tentang penurunan prevalensi stunting.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), kasus stunting di Kota Banjarmasin sebelumnya sekitar 27,8 persen hingga bisa turun menjadi 22,4 persen saat ini.
Baca juga: Dosen ULM perkuat pemahaman stunting di tingkat kelurahan