"Kami minta PT AM Intan Banjar membantu masyarakat yang tengah kesulitan mendapatkan air bersih sehingga bisa memakai air untuk kebutuhan sehari-hari," ujarnya di Kota Banjarbaru, Kamis.
Menurut Fadliansyah, pihaknya cukup banyak menerima informasi dan keluhan warga yang kesulitan air bersih akibat kemarau sejak dua bulan terakhir yang membuat sumur kering tanpa air.
Fadliansyah menyarankan, PT AM Intan Banjar berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarbaru untuk bisa membantu kebutuhan air bersih bagi warga yang kekurangan.
"Masyarakat harus dibantu, apalagi air adalah kebutuhan dasar setiap manusia sehingga harus dipenuhi untuk kebutuhan sehari-hari yang tidak pernah lepas dari keberadaan air bersih," ungkapnya.
Ditekankan Fadliansyah, permintaan agar PT AM Intan Banjar membantu air bersih warga Banjarbaru karena kantor perusahaan berada di Kota Banjarbaru dan jumlah pelanggan yang mencapai puluhan ribu.
"Jadi wajar PT AM Intan Banjar memberi bantuan air bersih karena berkantor di Banjarbaru dan sebagai besar pelanggan berada di wilayah Kota Banjarbaru dan mereka sangat kesulitan air," tuturnya.
Baca juga: PT AM Intan Banjar optimalkan pelayanan air bersih di perbatasan
Baca juga: PT AM Intan Banjar optimalkan pelayanan air bersih di perbatasan
Fadliansyah menyarankan, PT AM Intan Banjar memperbesar diameter pipa sehingga distribusi air bersih dapat terbagi merata, terlebih saat warga kesulitan air sebagai dampak kekeringan seperti saat ini.
"Jika kondisinya memungkinkan maka jaringan pipanisasi diameter kecil, diperbesar supaya suplai air bersih terbagi merata ke masyarakat, khususnya wilayah Banjarbaru dan kabupaten Banjar," katanya.
Direktur Umum PT Air Minum Intan Banjar Abdullah Saraji menyatakan kesiapan membantu air bersih bagi warga yang kesulitan air dan sudah berkoordinasi dengan BPBD untuk mengatasi kesulitan airnya.
"Kami sudah menerima surat dari BPBD berisi permintaan air bersih yang didistribusikan kepada warga. Silakan mengambil air bersih di IPA I Bundaran STM Banjarbaru sesuai kebutuhan di lapangan," katanya.
Diketahui, masyarakat Banjarbaru khusus yang mengandalkan sumur, mengalami kesulitan air bersih karena sumur kering tanpa air akibat musim kemarau yang melanda sejak dua bulan terakhir.