Banjarmasin (ANTARA) -
Tim dosen dan mahasiswa Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin, Kalimantan Selatan turun dalam program pengabdian kepada masyarakat diantaranya membantu meningkatkan literasi numerasi di satuan pendidikan tingkat dasar.
Sebagaimana dilaksanakan tim dosen Uniska, yakni, Erfan Karyadiputra, M.Kom, Agus Setiawan, M.Kom dan Sari Kumala, M.Pd beserta mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi ke SDN Tabing Rimbah 1 di Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala pada 16--22 Agustus 2023.
Dijelaskan salah satu Dosen Uniska Erfan Karyadiputra di Banjarmasin, Selasa, bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan program dari Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI pada tahun anggaran 2023.
"Dalam kegiatan ini kami berkomitmen untuk ikut bekontribusi dalam upaya meningkatkan literasi numerasi di SDN Tabing Rimbah 1," ujarnya.
Dia pun menyampaikan, hasil survei Program for International Student Assessment (PISA) menunjukkan bahwa siswa Indonesia mendapat nilai lebih rendah dalam hal membaca dan matematika jika dibandingkan dengan sejumlah negara lain di Asia Tenggara.
Literasi numerasi adalah kecakapan untuk menggunakan berbagai angka dan simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hal tersebut, kata Erfan, upaya peningkatan literasi numerasi khususnya disatuan pendidikan dasar menjadi salah satu agenda prioritas nasional.
Karena pengetahuan literasi numerasi sangat diperlukan untuk mempersiapkan kualitas tenaga pendidik yang berkualitas sehingga dapat berimbas juga kepada kualitas peserta didik.
"Peran tenaga pendidik sangatlah penting sebagai salah satu faktor dalam menjamin kualitas dan mutu pembelajaran," terang Erfan.
Oleh sebab itu, kata dia, tenaga pendidik sudah seharusnya terus mengembangkan kompetensinya sebagai pengajar baik berupa pengetahuan maupun keterampilan baru yang inovatif sehingga dapat meningkatkan minat belajar peserta didik.
Karena, lanjut Erfan, masih kurangnya pengetahuan tenaga pendidik mengenai pentingnya literasi numerasi terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dijadikan tolak ukur kualitas sumber daya manusia akan berdampak kepada kualitas pendidikan yang diterima peserta didik.
Dia menyatakan, pengetahuan literasi numerasi sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan kemampuan literasi numerasi peserta didik yang masih rendah.
Namun, ungkap Erfan, ada permasalahan lainnya, yaitu, masih kurangnya keterampilan dalam menggunakan media pembelajaran inovatif sebagai media penunjang pembelajaran literasi numerasi.
Erfan pun menilai, selama ini pembelajaran literasi numerasi di SDN Tabing Rimbah 1 masih menerapkan sistem pembelajaran konvensional seperti dalam hal metode penyampaian materi hanya memakai media pembelajaran standar dengan materi terbatas.
Sehingga, kata Erfan, jika tidak ada pembaharuan metode baru dalam mengajar dapat menimbulkan kebosanan yang berdampak pada menurunnya minat belajar dan menjadi salah satu penyebab masih rendahnya kemampuan literasi numerasi peserta didik.
Dia pun menyampaikan, timnya pun menerapkan dua metode pembelajaran untuk meningkatkan literasi numerasi di SDN tersebut, yakni, media belajar Information and Communication Technology (ICT) seperti membuat video pembelajaran menggunkan aplikasi canva.
Metode yang kedua, kata Erfan, penerapan paper mode menggunakan aplikasi quizizz serta media belajar Non-ICT seperti pembelajaran menggunakan permainan tradisional badaku, role play market day dan pembuatan pojok baca.
Adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat tim dosen Uniska ini dinyatakan Kepada Sekolah SDN Tabing Rimbah 1 Ilyas sangat membantu bagi peningkatan kualitas pendidikan di sekolahnya.
"Ini sangat membantu meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dalam membuat media belajar inovatif berbasis ICT maupun Non-ICT sebagai upaya mendukung penguatan literasi numerasi siswa," demikian kata dia.