Hulu Sungai Tengah (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) terus berupaya menangani daerah rawan bencana alam (hidrometeorologi) dengan menambah tegakan pohon di sekitaran tebing.
Kepala DLHP Mursyidi di Barabai, Rabu, mengatakan DLHP Kabupaten HST sudah melakukan upaya dalam penanganan isu lingkungan dengan menggelar berbagai kegiatan sosialisasi maupun pembentukan kampung iklim.
Baca juga: Fraksi PND sarankan SILPA 2022 untuk COVID-19, bencana, dan jalan rusak
"Sejalan dengan program Nasional itu saat ini kami akan melaksanakan penanaman 800 bibit pohon di sepanjang jalur jalan Desa Alat hingga puncak Merona kawasan Pegunungan Meratus, Kecamatan Hantakan, dalam rangka pemulihan lingkungan pasca bencana banjir, untuk penguatan tebing, menambah tegakan pohon dan mendukung upaya pengembangan pariwisata dengan menciptakan jalur jalan yang lebih teduh, sejuk, indah dan nyaman,"kata Mursyidi.
Mursyidi menambahkan secara fungsional kegiatan penanaman pada sisi jalur jalan tersebut rencananya akan dilakukan oleh tenaga dari DLHP Kabupaten HST serta mengajak masyarakat setempat bersama-sama melakukan penanaman pada sisi jalur jalan yang lahan nya kosong.
"Daerah tersebut merupakan daerah yang rawan terhadap bencana tanah longsor dan banjir selain itu juga daerah tersebut ke depan akan dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata alam,"ungkapnya.
Bibit pohon yang akan ditanam yaitu bibit pohon Mahoni, petai, jengkol, halaban dan matoa, tambah dia.
Baca juga: Warga di enam desa HSS terdampak bencana terima bantuan beras CPP
Kepala DLHP HST mengungkapkan untuk memperkuat ketahanan masyarakat dalam menghadapi keniscayaan perubahan iklim, kami mendukung pembentukkan Desa Sasangga Banua yang diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang inti adalah memperkuat program kampung iklim (proklim)yang merupakan program nasional.
"Penguatan pemahaman masyarakat terhadap Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup Daerah kedepannya mampu melaksanakan aktivitas ramah lingkungan serta melindungi lingkungan hidup sekitarnya,"ucap Mursyidi.
Kasman Susanto pengawas lapangan DLHP saat pemasangan patok penanaman mengatakan pelaksanaan ini nantinya akan dimulai pada 5 Juni 2023 saat peringatan Hari lingkungan hidup sedunia.
"Tujuh personil yang ditugaskan untuk mempersiapkan penanaman pada hari ini nantinya penanaman tersebut dilakukan hingga 15 hari ke depan,"ujarnya.
Baca juga: Anggota DPRD Kalsel Karlie : Banjir bencana riskan