Kotabaru (ANTARA) - Belum ada lonjakan jumlah penumpang transportasi air, kapal angkutan orang tujuan antarpedesaan dalam Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, dari ibukota Kotabaru menuju Tanjung Semalantakan, Desa Rampa, hingga ke Bakau, di pekan keempat Ramadahan (H-7 lebaran).
"Sekarang penumpang masih sepi mungkin nanti empat hari menjelang lebaran baru ada kenaikan jumlah penumpang," Kata pemilik kapal Safaat 1, Aba, di Kotabaru, Sabtu.
Menurut dia, jumlah penumpang masih sama seperti biasa kurang lebih 20 hingga 26 orang setiap keberangkatan.
Pemberangkatan dilakukan satu kali dalam sehari. Perjalanan dari ibukota Kotabaru menuju Bakau, Kecamatan Pamukan Utara, ditempuh kurang lebih selama 24 jam dengan kapal kayu bermesin ganda dengan tarif sekali jalan Rp60.000.
"Di tahun ini kemungkinan ada dua pilihan masyarakat berbelanja ke Kotabaru atau ke Grogot," ujarnya.
Dia juga mengkhawatirkan penurunan jumlah pemakai jasa menjelang lebaran, karena sebagian masyarakat enggan pergi ke ibukota Kotabaru disebabkan jarak tempuh terlalu jauh.
"Ada alternatif sekarang masyarakat lebih memilih berbelanja kebutuhan pokok persiapan lebaran ke Grogot ( Kaltim), karena jaraknya lebih dekat," tutur Aba.
Ia menuturkan perjalanan ke Kabupaten Grogot ditempuh dengan jalur darat kurang lebih 3 jam atau jarak tempuh 93 kilometer,sehingga masyarakat lebih cenderung memikirkan nilai ekonomisnya.
Ia juga menceritakan, dua tahun terakhir mengalami penurunan penumpang diakibatkan berkurangnya masyarakat melakukan perjalanan menggunakan angkutan kapal.
"Dulu kami membawa penumpang sampai 200 orang sekali jalan kini tak sampai 30 orang," terangnya
"Sebelum pandemi biasa kami membawa penumpang sampai 200 orang, ini tadi kami membawa cuma 26 orang," ujarnya
"Ini berimbas pada biaya operasional yang kami keluarkan tidak sebanding dengan pendapatan," katanya
"Langganan kami sekarang hanya para pedagang dan sebagian masyarakat yang ingin berbelanja ke Kabupaten Kotabaru," kata Aba.