Barabai (ANTARA) - Korps HMI Wati Badan Koordinasi (Kohati Badko) Kalselteng menggelar training pra nikah selama tiga hari yang secara resmi dibuka Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Ahmad Zaid di Gedung Murakata Barabai, Jum'at.
Ketua Kohati Badko Kalselteng Siti Fatimah menyebutkan training tersebut akan berlangsung selama tiga hari sampai Minggu (16/4) dan mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalsel dan Pemkab HST.
Baca juga: Dema STAI Al Washliyah Barabai gelar diskusi publik Hari Kartini
"Peserta merupakan perwakilan-perwakilan dari berbagai daerah di Kalsel yang telah diseleksi dan sebelumnya wajib membuat essay tentang berbagai tema pernikahan yang telah ditentukan," katanya.
Dijelaskannya, training pra nikah itu mengangkat tema SAKINAH BERSAMAMU: Peran Strategis Keluarga dalam Menghadapi Era Smart Society 5.0. Yaitu sebagai upaya mengakselerasi Misi HMI jangka panjang melalui optimalisasi peningkatan kapasitas SDM menuju pernikahan.
Ketua MD KAHMI HST Ismail Wahid yang juga mantan pegawai Pengadilan Agama tersebut mengapresiasi kegiatan training itu yang menurutnya sebagai bekal dan persiapan membina rumah yang sakinah dan berkualitas khususnya para kader-kader HMI maupun pemuda-pemuda yang ada di Kalselteng.
Baca juga: Milad KAHMI dan KOHATI, HMI Kandangan lakukan penyemprotan disinfektan
Melihat kondisi saat ini diungkapkannya, setiap hari ada saja yang mengurus cerai di Pengadilan Agama, bahkan data tahun sebelumnya, ada sebanyak 200 orang per hari mengadakan sidang perceraian di pengadilan agama yang rata-rata masalahnya bukan karena kurang duit namun karena perselingkuhan.
"Jadi, acara seperti ini sangat penting dilakukan oleh berbagai organisasi maupun dukungan pemerintah agar generasi pemuda kita dapat benar-benar matang sebelum membina rumah tangga dengan tuntunan agama yang benar tidak ujung-ujungnya terjadi perceraian," kata Ismail Wahid yang saat ini juga merupakan seorang Advokat.
Mewakil Bupati HST, Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Ahmad Zaid saat membuka acara juga menyampaikan dukungan terhadap training tersebut.
Penting menurutnya bekal dan kokoh dalam membina keluarga di era pesatnya perkembangan teknologi saat ini. Baik bekal ilmu pengetahuan maupun keagamaan, karena seorang ibu akan menjadi pendidik utama kepada anak-anaknya.
"Kami berharap kepada para peserta dapat mengikuti training ini sebaik mungkin dan dengan sungguh-sungguh serta dapat mengaktualisasikan dalam kehidupan sehari, menjadi contoh teladan di lingkungan sekitar," tuntasnya.
Baca juga: Peran strategis millenium generation terhadap perkembangan dakwah di Indonesia