Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan M Makhmud menyatakan, wilayahnya tertarik kembangkan pertanian padi apung.
"Sangat tertarik dengan kondisi daerah kita saat ini banyak lahan pertanian yang banyak terendam, metode penanaman padi sistem apung ini," ujarnya di Banjarmasin, Kamis.
Menurutnya, lahan pertanian yang produktif di Kota Banjarmasin saat ini tinggal sekitar 3.000 hektare, di mana sebagian lahan pertanian saat ini banyak terendam karena intensitas hujan tinggi.
"Belum lagi air pasang laut juga tinggi, menambah lahan pertanian di daerah kita banyak yang terendah tinggi, hingga tidak memungkinkan di tanam," papar Makhmud.
Dia menyampaikan, Pemprov Kalsel yang sudah berhasil melaksanakan pertanian sistem tanam padi apung di Desa Hamayung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan sangat baik dicontoh daerah lain, termasuk Kota Banjarmasin sebagai daerah rawa yang sering tenggelam.
"Kita kaji untuk melaksanakan program ini nantinya," kata dia.
Menurutnya, pertanian di Kota Banjarmasin pada musim panen 2022 ini termasuk kena bencana serangan hama tungro atau membuat padi kerdil.
"Sehingga banyak juga yang mengalami gagal panen," ucapnya.
Karenanya, ungkap dia, pertanian di Kota Banjarmasin didorong juga pengembangan tani di pekarangan.
"Khususnya untuk kebutuhan sayuran rumah tangga, kita dorong untuk memanfaatkan lahan pekarangan," ujarnya.
Dia menyampaikan, meski Kota Banjarmasin bukan sebagai daerah produksi padi, namun menjadi pasar pangan skala provinsi.
"Jadi semua ada di sini, sebab daerah kita jadi daerah perdagangan," paparnya.