Gorontalo, (Antaranews Kalsel) - Puluhan warga di Desa Botubarani, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, membentuk Komunitas Sadar Wisata Hiu Paus.
Komunitas itu terdiri dari nelayan dan sejumlah pemuda yang tinggal di sekitar kawasan wisata di Kecamatan Kabila Bone tersebut.
"Kami berinisiatif sendiri untuk membentuk komunitas ini dan difasilitasi oleh pemerintah dalam hal pelatihan," kata warga setempat, Ridwan Abdul Latif, Senin.
Menurutnya, komunitas tersebut akan bertugas mengawasi pengelolaan wisata serta menyosialisasikan peraturan berinteraksi dengan hiu paus kepada pengunjung.
Sebagian anggota komunitas tersebut juga merupakan pengelola dan penyedia jasa perahu yang melayani pengunjung di Botubarani setiap hari.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti mengapresiasi terbentuknya komunitas tersebut sebagai elemen pendukung wisata di daerah itu.
"Hari ini saya serahkan bantuan peralatan snorkeling 50 unit untuk komunitas ini. Adanya komunitas sadar wisata akan bagus untuk menjaga kelestarian hiu paus dan lingkungan di sekitarnya," kata Susi.
Hiu paus merupakan ikan terbesar di dunia dengan rata-rata panjang total 12 meter bahkan bisa mencapai 18 meter.
Ikan ini merupakan jenis yang dapat hidup hingga 100 tahun. Hiu paus dapat mencapai matang kelamin pertama kali pada usia sekitar 25 tahun dengan jumlah anakan satu ekor dalam satu periode reproduksi.
Spesies ini dianggap hanya sedang melakukan migrasi sementara di perairan Botubarani.
Kemunculan hiu paus di Gorontalo sudah diketahui sejak tiga tahun terakhir, namun baru sering muncul dalam dua bulan terakhir.
Whale Shark Indonesia (WSI) melakukan penelitian di kawasan tersebut pada 12-30 April 2016 dan mencatat ada 17 hiu paus jantan di lokasi itu.
"Panjang total rata-rata berkisar tiga sampai tujuh meter. Dari panjang itu, maka hiu paus di Botubarani dikategorikan juvenil atau belum dewasa," kata Mahardika Rizqi Himawan dari WSI./f