Kotabaru, (AntaranewsKalsel) - Perairan di sekitar Pulau Kunyit, Pulaulaut Tanjung Selayar, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, menjadi jalur migrasi atau perpindahan ikan hiu paus.
Tim identifikasi dan pemetaan potensi Pulau Kunyit, di Kecamatan Pulaulaut Tanjung Selayar, Kotabaru, Baharuddin, di Kotabaru, Kamis (20/8) mengatakan, menurut pengakuan sejumlah nelayan bahwa mereka sering menemukan hiu paus di sekitar Pulau Kunyit bermigrasi.
"Hiu paus itu sering ditemukan nelayan saat mereka menangkap ikan dalam waktu-waktu tertentu," ujarnya.
Menurut Bahrudin, kondisi perairan di sekitar Pulau Kunyit, masih relatif baik, sehingga hiu paus atau bahkan ikan yang sudah mulai langka masih ditemukan di perairan tersebut, seperti penyu.
Selain perairan yang masih baik, kondisi terumbu karang di sekitar perairan Pulau Kunyit juga masih relatif terjaga, belum terjamah oleh tangan-tangan jahil, sehingga keindahannya tidak kalah dengan terumbu karang di sejumlah pulau di Indonesia.
"Selain menjadi tempat yang disukai oleh biota laut, dan hewan-hewan yang sudah mulai langka, perairan di sekitar Pulau Kunyit itu juga menjadi tempat yang sangat baik untuk budidaya rumput laut atau perikanan," kata Bahar.
Yang tidak kalah pentingnya, Pulau Kunyit memiliki potensi wisata bahari yang tidak dimiliki oleh daerah lain, karena masih terjaga dari aksi tangan-tangan jahil.
"Hanya saja perlu didukung oleh penyediaan infrastruktur yang memadai, terutama jalan untuk akses menuju lokasi, dan sarana pendukung yang lainnya," paparnya.
Selain penyediaan infrastruktur, pemerintah daerah ataupun pusat juga perlu membuat aturan untuk melindungi agar perairan dan alam di Pulau Kunyit tetap terjaga dan tidak dieksploitasi dan dirusak.
Karena dengan masih bisa dijumpainya penyu berbagai jenis, hiu paus dan keanekaragaman hayati akan menjadi salah satu tujuan datangnya wisatawan domestik atau manca negara ke Pulau Kunyit Kotabaru.
Menurut Bahar, Pulau Kunyit memiliki potensi wisata alam dan budaya yang dapat dikembangkan untuk peningkatan perekonomian masyarakat setempat.
Potensi wisata tersebut seperti, terumbu karang dan keanekaragaman ikan karang, gerombolan ikan pelagis, hutan tropis dan perbukitan, menara mercu suar peninggalan jaman Belanda dan pantai berbatu.
Namun potensi wisata yang cukup besar itu, lanjut Bahar, belum dikelola baik oleh pemerintah daerah maupun masyarakat setempat.
Sementara jarak pulau yang cukup dekat dengan ibukota kecamatan dan sarana transportasi yang belum tersedia menjadi kendala bagi pengembangan obyek wisata yang ada di Pulau Kunyit.
Dikatakan, sarana transportasi menuju Pulau Kunyit dari daratan utama Pulaulaut, baik dari Teluk Tamiang atau ibukota Kecamatan Pulaulaut Tanjung Selayar secara reguler belum tersedia.
Untuk menuju ke Pulau Kunyit hanya dapat dilakukan dengan menggunakan kapal nelayan dalam bentuk calter dengan biaya kisaran] Rp100.000-Rp300.000 atau menumpang kapal nelayan ketika ada kegiatan di Pulaulaut.