Tanjung (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional.Kabupaten Tabalong mengevaluasi pelaksanaan program desa bersih dari narkoba atau Desa Bersinar untuk mengoptimalkan upaya pencegahan dan penanganan penyalahgunaan narkoba di tingkat desa.
Kepala BNNK Kabupaten Tabalong Kompol Ricky Lesmana mengatakan hasil evaluasi tahun ini program Desa Bersinar belum sepenuhnya berjalan sesuai tujuan.
"Ada beberapa kendala mulai dari respon masyarakat yang kurang serta rendahnya pemahaman akan peredaran gelap narkotika," ungkap Ricky saat menggelar jumpa pers terkait capaian kinerja BNNK pada 2022, Jumat.
Tahun ini program Desa Bersinar dilaksanakan di Desa Kasiau, Kecamatan Murung Pudak, Desa Saradang, Kecamatan Haruai, dan Kelurahan Mabuun.
Ricky mengakui penyalahgunaan narkotika di tiga wilayah tersebut cukup banyak, sehingga perlu partisipasi aktif dan komitmen perangkat daerah bersama masyarakat desa dalam pencegahan peredaran obat terlarang.
"Ke depan keterlibatan masyarakat akan kita perluas mulai dari tokoh agama, pemuda hingga elemen masyarakat lainnya agar warga lebih tergerak mendukung program Desa Bersinar," tambahnya.
Kehadiran program Desa Bersinar yang menjadi program unggulan BNNK dengan melibatkan partisipasi aktif diharapkan dapat menekan laju peredaran narkotika, khususnya di wilayah pedesaan.
"Fenomena peredaran gelap atau penyalahgunaan narkoba cukup berkembang di pedesaan, karena itu program Desa Bersinar perlu kita optimalkan," jelas Ricky .
Seperti diketahui program Desa Bersinar di 'Bumi Saraba Kawa' tahun lalu cukup berhasil di Desa Tanta, Kecamatan Tanta.
Di wilayah tengah Kabupaten Tabalong ini diakui Ricky partisipasi aktif masyarakat sangat tinggi dan hasil evaluasi cukup berhasil.
"Tahun lalu program Desa Bersinar di Desa Tanta cukup.berhasil dengan 10 klien," tambahnya.
BNNK Tabalong evaluasi program Desa Bersinar
Sabtu, 24 Desember 2022 5:42 WIB