Tanjung (ANTARA) - Zakiah (42), genap 18 tahun mengabdi sebagai guru di SMA Negeri 1 Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah.
Berawal sebagai guru honorer, alumni S1 Pendidikan Fisika Universitas Palangkaraya kini dipercaya sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum.
Sebagai salah satu guru yang mengikuti program program asesmen awal dan literasi numerasi merdeka belajar pada September 2022 Zakiah merasa beruntung. Melalui program yang diinisiasi PT Maruwai Coal anak perusahaan dari Adaro Metcoal Companies (AMC) berkolaborasi dengan Kampus Pemimpin Merdeka ia bisa memahami cara mengimplementasikan merdeka belajar di kelas.
"Saya jadi lebih paham cara seorang guru mengimplementasikan merdeka belajar dalam pembelajaran di kelas," ungkapnya.
Putri dari pasangan Dhani dan Maniah ini mengaku termotivasi mengikuti program ini agar lebih mengetahui lagi tentang merdeka belajar supaya dapat memperbaiki kompetensi dan kualitas pembelajarannya.
Menjadi guru mata pelajaran fisika, Zakiah menyadari minat siswa masih rendah karena itu perlu ada inovasi pembelajaran agar ketertarikan terhadap mata pelajaran ini lebih meningkat.
"Saya terobesi siswa dapat belajar fisika dengan lebih mudah dan menyenangkan dengan sistem pembelajaran yang lebih bermakna," ungkap Zakiah.
Selain Minat belajar yang rendah, sarana dan prasarana sekolah pun terbatas menjadi tantangan Zakiah.
Wawasan yang diperolehnya selama mengikuti mini workshop tersebut lebih memahami praktik merdeka belajar dengan memberdayakan konteks.
"Saat ini yang tertanam di pikiran siswa fisika pelajaran sulit berisi hitungan dan rumus yang rumit sehingga minat belajar pun rendah," tutur wanita berkacamata ini.
Kondisi ini tak menyurutkan semangatnya untuk meningkatkan motivasi siswa belajar di tengah keterbatasan sarana dan prasarana sekolah.
Zakiah pun mencoba menggunakan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar siswa dan mudah didapat dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran dengan memberdayakan konteks diakui Zakiah cukup efektif meningkatkan minat belajar siswa.
Siswa mengaitkan topik pembelajaran dengan lingkungan dan kehidupan sehari-hari serta lebih banyak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
"Saya berharap perusahaan bersama pihak terkait lebih banyak mengadakan kegiatan yang dapat memfasilitasi kami dalam meningkatkan kompetensi sebagai tenaga pendidik," ungkapnya.
Zakiah, guru SMA Negeri 1 Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya
Sabtu, 19 November 2022 7:51 WIB