Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Suriansyah untuk mandiri dalam rencana pengembangan lima tahun ke depan.
"Ini penting agar rumah sakit Sultan Suriansyah tidak terus menerus bergantung dengan kondisi APBD," ujar Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin Ikhsan Budiman di Banjarmasin, Kamis.
Dia pun menyambut baik rencana pengembangan bisnis dan pelayanan RSUD milik Pemerintah Kota Banjarmasin yang mulai beroperasi pada 2019 atau saat Harjad ke-493 kota tersebut untuk lima tahun ke depan.
"Artinya tetap perencanaan kemandirian disiapkan, silahkan sambil berjalannya waktu tidak masalah, karena banyak faktor dan urgensi lain yang mesti dipertimbangkan," kata Ikhsan.
Menurut dia, Pemkot Banjarmasin tentunya terus berkomitmen agar RSUD yang beralamat di Jalan RK Ilir Banjarmasin Selatan, berhadapan dengan Sungai Martapura tersebut terus maju menjadi rumah sakit dengan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
"Kami akan selalu mendukung pengembangan pelayanan RSUD ini, karena sangat dibutuhkan masyarakat kita," ujarnya.
Direktur RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin, Syaukani menuturkan telah menyampaikan seluruh rencana pengembangan strategis rencana pengembangan bisnis dan pelayanan lima tahun ke depan.
Termasuk salah satunya, ungkap dia, terkait pembebasan lahan kosong di kawasan sekitar rumah sakit.
"Kami berharap Pemkot Banjarmasin terus mendukung perkembangan RSUD Sultan Suriansyah, agar rumah sakit ini bisa terus maju dan berkembang," ujarnya.
Dia optimis sebagai langkah awal di tahun 2025, RSUD Sultan Suriansyah akan menambah pelayanan berupa Hemodialisis atau terapi cuci darah yang dapat menjadikannya sebagai layanan unggulan.
"Ini kami harapkan bisa segera beroperasional di 2025 dan menjadi layanan unggulan di sini," demikian katanya.