Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan Muhammad Syafruddin mengatakan, selama tiga hari Festival Wisata Budaya Pasar Terapung berhasil mencatat transaksi ekonomi sebesar Rp89,6 juta.
"Alhamdulillah berimbas kepada pelaku ekonomi yang ikut serta dalam kegiatan ini," ujarnya, saat penutupan acara di Titik O KM Banjarmasin, Minggu malam.
Total keseluruhan, hitung dia, untuk tujuh tenant Festival Kuliner Rp26,6 juta, 13 tenant di Fespung Pair Rp39 juta dan sembilan tenant Festival Kopi Rp24,4 juta.
"Kalau kita lihat banyak antusias masyarakat dari daerah di Kalsel datang ke Banjarmasin selama tiga hari ini. Dengan mendatangkan banyak orang ini tentunya berdampak kepada pelaku usaha di luar acara," ujarnya.
Ungkap dia, imbas acara ini tidak hanya menyentuh pelaku usaha UMKM, ekonomi kreatif, jasa parkir ataupun pedagang di sekitar acara. Namun juga kepada pelaku seni yang terlibat memeriahkan acara.
"Tentunya imbas peningkatan ekonomi dari acara ini tidak hanya di area acara," ujarnya.
Acara yang dimulai sejak 12 Agustus ini, adalah rangkaian menyambut Hari Jadi (Harjad) ke-72 Provinsi Kalsel sekaligus HUT ke-77 Republik Indonesia (RI).
Ragam kegiatan, seperti stan kuliner, lomba, pawai budaya, atraksi jukung, masakan khas hingga fashion show karnaval hadir dalam acara tahunan yang sempat terhenti karena COVID-19 itu.
Asisten I Pemerintahan dan Kesra Nurul Fajar Desira mewakili Gubernur Kalsel mengatakan pihaknya berharap acara tersebut bisa mendongkrak kunjungan wisatawan.
"Kita berharap tahun depan lebih besar lagi, sehingga tahun depan bisa lebih lagi pendapat UMKM," ujarnya.
Dampak ekonomi Festival Pasar Terapung
Minggu, 14 Agustus 2022 22:08 WIB