Banjarmasin (ANTARA) - Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Kalimantan Selatan memberikan pelatihan bagi 100 sopir pemadam kebakaran di Kota Banjarmasin.
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina saat membuka pelatihan tersebut di Balaikota Banjarmasin, Minggu, menyatakan, penting bagi sopir Damkar dibekali keselamatan dalam beraktivitas.
Karena, kata Ibnu Sina, di kotanya ini Badan Pemadam Kebakaran (BPK) dari swadaya masyarakat, jika dihitung lebih 600 BPK yang masing-masing memiliki unit kendaraan pemadam kebakaran.
Menurut dia, jika terjadi musibah kebakaran di wilayah penduduk, kecepatan melakukan pertolongan dan pemadaman penting dilakukan para pemadam kebakaran agar tidak meluas musibah itu.
Namun di sisi lain, kata Ibnu Sina, tidak sedikit terjadi musibah kecelakaan, bahkan merenggut nyawa pengguna lainnya.
"Untuk itu kita berterimakasih kepada IMI Kalsel yang memberikan pelatihan bagi 100 sopir Damkar di daerah kita, moga ini terus berlanjut," tuturnya.
Dia pun berharap dengan dilatihnya ini, para anggota pemadam kebakaran lebih berhati-hati di jalan, semua harus memperhatikan keselamatan, bagi para anggota BPK sendiri juga bagi orang lain.
Apalagi dalam pelatihan ini memiliki slogan "Saya cepat warga selamat", artinya pantang menolak tugas tapi tetap harus memperhatikan keselamatan.
"Sebelum berangkat pastikan periksa dulu semua remnya kondisi mobil dan lain sebagainya, sehingga kondisi prima dan ketika melaksanakan tugas selamat dalam perjalanan dan kembali lagi dalam kondisi yang selamat dan bisa membantu warga, mengurangi resiko musibah bencana dan selamat dalam melaksanakan tugas," ujarnya.
Saat ini, Pemerintah Kota Banjarmasin dan DPRD setempat juga melakukan pembahasan revisi Perda nomor 13 tahun 2008 tentang pencegahan dan penanganan bahaya kebakaran.
Salah satu poinnya menetapkan usia anggota pemadam kebakaran minimal 21 tahun.
Selain itu ditetapkan juga sistem zonasi, hingga penanggulangan kebakaran tidak menumpuk hingga mengakibatkan kemacetan parah.