Tanjung (ANTARA) - Sugito, petani buah naga di Desa Kambitin, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan, panen perdana sejak Maret 2020 hingga kini kebun buah naganya selalu berproduksi tak pernah berhenti.
Saat ini terdapat sekitar 1.200 pohon buah naga berjejer rapi dipenuhi dengan buahnya yang bersisik tebal berwarna merah merekah membuat siapapun yang berkunjung betah berlama-lama di kebun tersebut.
Kita bisa memetik sendiri buahnya dan menikmati rasanya yang manis dan segarnya buah naga yang baru dipetik.
Setiap hari sepanjang tahun selalu ada saja buah yang bisa dipetik dengan ukuran berat rata-rata berkisar satu kilogram per buah.
“Buahnya tergolong besar, bahkan bisa mencapai 1,8 kilogram per buah," ungkap Sugito.
Untuk ukuran standar buah naga kelas A dari 600 gram lebih. Itu artinya kualitas buah naga yang dihasilkannya termasuk kualitas mutu terbaik.
Ia menambahkan tiap dua minggu sekali, hasil panen mampu mencapai 400 kilogram hingga 500 kilogram dengan harga rata-rata Rp15 ribu per kilogram.
“Menjualnya cukup mudah, pengepul suka buah naga dari kebun saya, karena kualitasnya yang baik,” jelasnya.
Tak hanya dari segi ukuran berat dan rasanya saja, dari segi daya simpannya juga lebih lama.
Pada suhu ruang, buahnya bisa tetap bagus disimpan selama kurang lebih 15 hari.
Melihat kualitas dan hasil penjualan buah naga serta ketertarikan beberapa masyarakat yang berkunjung, Sugito berencana mengembangkan kebunnya menjadi lebih besar lagi serta ingin menjadikannya wisata petik buah.
Sugito adalah salah satu petani sukses binaan Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) yang tergabung dalam kelompok tani Griya Organik.
Walaupun saat ini sudah tidak didampingi YABN, tetapi ia mampu bertanggungjawab menggunakan dan merawat bantuan yang telah diberikan YABN secara mandiri terus mengembangkannya.
Selamat Hari Krida Pertanian, 21 Juni 2022. Pertanian Indonesia bisa lebih maju, mandiri, dan modern.