Banjarmasin (ANTARA) - Penjualan kerongkong (bahasa setempat untuk menyebut ketupat kosong atau kulit ketupat) kian marak menjelang lebaran di berbagai wilayah Kota Banjarmasin, provinsi Kalimantan Selatan.
Di beberapa tempat terlihat begitu banyak penjualan kerongkong ketupat, yang merupakan hasil kerajinan masyarakat pinggiran kota.
Kerongkong ketupat dijual dengan harga Rp7 ribu per ikat isi sepuluh, baik yang besar maupun agak kecil.
Kerongkong ketupat oleh pembeli atau masyarakat biasanya diisi beras kemudian dikukus hingga jadilah ketupat.
Ketupat tersebut tersebut oleh masyarakat digunakan untuk sajian lebaran, baik untuk bahan makanan khas ketupat kandangan, atau untuk bahan soto Banjar, atau untuk teman makan sate ayam atau sate itik.
"Sudah kebiasaan warga Banjarmasin saat lebaran menyajikan menu makanan yang terbuat dari ketupat, baik katupat kandangan, soto banjar, lontong, atau sate," kata Abdullah, seorang pedagang kerongkong ketupat keliling.
Berdasarkan pemantauan lokasi yang banyak menjual kerongkong ketupat di Banjarmasin adalah di Sungai Baru, atau yang sering disebut kampung ketupat.
Kampung ini memang sejak dulu dikenal sebagai sentra penjualan kerongkong ketupat yang terbuat dari daun nipah atau daun kelapa, ada yang masing kerongkong atau ada yang ketupat masak, artinya kerongkong ketupat sudah diisi nasi dan dimasak, sehingga siap disajikan.
Bagi masyarakat yang ingin membeli ketupat ini mudah saja mendatangi lokasi ini karena berada di pusat kota, hingga mudah dijangkau dari berbagai sudut.