Marabahan, Kalsel (ANTARA) - Bupati Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel) Hj Noomiliyani AS SH mengungkapkan berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik atau BPS tahun 2021, kabupatennya meraih nilai tertinggi dalam kesetaraan gender se-provinsi ini.
Orang nomor satu di jajaran pemerintah kabupaten (Pemkab) Batola tersebut mengungkapkan itu melalui WA-nya kepada Antara Kalsel di Banjarmasin, pekan lalu sehubungan peringatan Hari Kartini, pejuang emansipasi kaum perempuan.
"Srikandi" Partai Golkar asal Alai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel, itu menyebutkan dari 195 desa se-Batola, 12 di antaranya dipimpin kepala desa (Kades) perempuan juga seorang lurah.
"Perempuan yang menjadi kades dan lurah relatif masih muda. Untuk kades rata-rata meraih suara signifikan pada pemilihan kepala desa (pilkades)," ungkapnya.
"Bahkan beberapa orang mengalahkan petahana yang laki-laki," ujar mantan Ketua DPRD Kalsel 2014 - 2019 yang kemudian mengundurkan diri karena mencalon Bupati Barola itu.
Begitu juga anggota Badan Permusyawatan Desa (BPD) hampir 40 persen perempuan yang pemilihannya juga secara langsung sebagaimana pilkades, lanjutnya.
Ia menambahkan, dari 35 keanggotaan DPRD Batola periode 2019 - 2024, ada delapan orang di antaranya perempuan
"Hal lain ada lima orang pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) jajaran Pemkab Batola dari pemerintah dan ditambah seorang pelaksana tugas (Plt). Kesemua itu unggulan kabupaten setempat," tegasnya.
Putri almarhum Kolonel Inf. H Aberani Sulaiman/mantan Gubernur Kalsel itu, baik secara langsung maupun tidak langsung mengapresiasi Biro Antara provinsi setempat mengadakan podcast/bapanderan santai dengan menampilkan perempuan-perempuan unggulan.
"Biar penampilan perempuan-perempuan unggulan bicara kepada publik untuk bisa memotivasi perempuan kabupaten/kota lainnya," demikian Noomiliyani.
Noomiliyani sendiri lahir 21 April 1959 atau bertepatan tanggal kelahiran tokoh pejuang emansipasi perempuan RA Kartini yang lahir 143 tahun lalu, hingga saat ini baru satu-satunya perempuan Kalsel jadi Bupati dan pernah Ketua DPRD provinsi setempat.
Batola dengan ibukotanya Marabahan (sekitar 50 kilometer barat Banjarmasin) berasal dari pemekaran Kabupaten Banjar, Kalsel, tahun 1960 juga merupakan lumbung padi provinsi tersebut, berbatasan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah ( Kalteng).
Daerah pertanian pasang surat Batola itu penduduknya majemuk, karena juga sebagai daerah penerima transmigrasi sejak tahun 1950 ketika masih masuk Kabupaten Banjar.
Baca juga: Batola dan Kapuas sepakat bangun jembatan penghubung
Baca juga: Batola bangga atletnya masuk Pelatnas
Baca juga: Pemkab Batola raih terbaik nasional penyaluran DAK Fisik 2021