Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi PPP, H Syaifullah Tamliha mengusulkan agar di Desa Kambitin, Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel) disiapkan lahan untuk membangun bandara internasional.
Ia di ruang rapat Komisi V DPR RI, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, mengatakan bandara internasional di Kambitin, Tanjung, untuk menopang keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam, Kalimantan Timur (Kaltim), .
"Sebab jika berharap dengan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, Balikpapan dan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru, tidak representatif lagi karena keterbatasan lahan,” katanya, Senin (4/4).
Dijelaskan dia, posisi Kambitin sangat layak untuk dibangun bandara internasional dalam menopang IKN Nusantara di Kaltim, sebab Tabalong merupakan segitiga emas atau persimpangan antara tiga provinsi, yakni Kalsel, Kalteng, dan Kaltim.
Dalam menghadapi IKN Nusantara, ujarnya, tentu butuh bandara representatif dan multifungsi untuk penerbangan internasional sekaligus pangkalan udara untuk pengamanan IKN.
Baca juga: Video : Jelang Ramadhan, Syaifullah Tamliha bagikan ribuan paket sembako di HST
"Tidak mungkin itu hanya mengandalkan Lanud Syamsudin Noor dan Lanud Balikpapan,” kata wakil rakyat asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kalsel 1 ini, yang juga menjabat Ketua DPP PPP Bidang OKK.
Menurut dia, dengan keterbatasan lahan di dua bandara itu, maka di Desa Kambitin sangat layak ke depan untuk dibangun bandara internasional multifungsi sekaligus pangkalan udara, karena bisa didarati pesawat lebar dan pesawat tempur TNI AL.
Posisinya yang dekat, keberadaan bandara internasional sekaligus pangkalan udara di Kambitin, bisa melindungi IKN Nusantara dari serangan dari berbagai negara lain.
Apalagi, Kaltim itu berbatasan langsung negara tetangga Malaysia, khususnya Serawak dan Sabah serta Brunei Darussalam. Termasuk, kekuatan Tiongkok atau China yang kini berkonsentrasi di Laut China Selatan.
"Dengan posisi Tabalong, khususnya Kambitin, yang dekat dengan Kalsel dan Kalteng, tentu memudahkan masyarakat untuk mengakses ke bandara internasional," katanya.
Selain itu, dari sisi historis Jepang dulu ingin membangun airport di Kambitin, dan ini akan menjadi kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi warga Kalsel, khsusunya di Tabalong karena akan memiliki bandara internasional yang diimpilkan sejak zaman kolonial Jepang dulu.
Di samping itu juga diketahui Syaifullah Tamliha juga memiliki kedekatan dengan Menteri Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, sehingga usulan ini tentunya diharapkan tereasalisasi dari bagian pengembangan wilayah strategis nasional ke depannya.
Ternyata usulan dari Syaifullah Tamliha ini direspon Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Ia memastikan dalam program strategis nasional ke depan lebih difokuskan pada bandara dan pelabuhan internasional.
Baca juga: H Syaifullah Tamliha perjuangkan realisasi pembangunan Pelabuhan Samudera
Mengenai usulan pelabuhan samudera, mantan anggota Komisi I DPR RI juga mengusulkan agar Pelabuhah Swarangan, Jorong, Kabupaten Tanah Laut sebagai pelabuhan internasional karena berada di laut dalam.
“Kalsel tak bisa lagi mengandalkan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, karena harus terus merawat dan mengeruk alur Sungai Barito sebagai jalur pelayaran. Maka pilihan terbaik adalah menjadikan Pelabuhan Swarangan sebagai pelabuhan samudera internasional,” katanya.
Dia merasa sangat yakin dengan kondisi geografisnya, Pelabuhan Swarangan Jorong ini akan mampu dilabuhi kapal-kapal besar internasional serta kapal tangker BBM dari seluruh dunia.
“Pengembangan Pelabuhan Swarangan Jorong ini menjadi pelabuhan samudera internasional akan mengembangkan Kalsel, sebagai daerah penyangga IKN Nusantara," katanya.
Di samping dari dari segi historis dan kelayakan, jauh lebih baik dibandingkan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin. Apalagi, sudah ditopang beberapa infrastruktur pelabuhan, akses jalan dan lainnya yang menghubungkan semua wilayah di Kalsel.
Baca juga: Ekspor Daun Gelinggang Kalsel tembus Puluhan Ton di hingga Maret 2022