Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menyatakan, capaian vaksinasi COVID-19 bagi siswa tingkat sekolah dasar (SD) di kota tersebut masih diangka 29 persen dari target sekitar 54 ribu sasaran.
Menurut Plt Kepada Dinas Pendidikkan Kota Banjarmasin Nuryadi di Banjarmasin, Jumat, vaksinasi COVID-19 bagi anak atau siswa SD terus dilakukan, bahkan setiap hari dari Senin hingga Sabtu, dengan mendatangkan vaksinator ke sekolah.
"Kita upayakan bisa cepat mencapai target vaksinasi bagi siswa SD ini, sehingga semuanya terlindungi atau membentuk kekebalan kelompok," ucapnya.
Memang, kata Nuryadi, pelaksanaan vaksinasi bagi siswa apalagi siswa SD yang masih duduk di kelas 1 hingga kelas 3, cukup sulit digenjot maksimal, karena tentunya banyak orang tua siswa yang masih ragu.
"Makanya coba kita sosialisasi terus akan amannya vaksinasi anak ini, sebab dosisnya hanya setengah, vaksin jenis Sinovac," ujarnya.
Nuryadi menyampaikan, bahwa pelaksanaan vaksinasi bagi siswa SD ini harus dilakukan bergantian datang ke sekolah, karena sekolah SD di Kota ini banyak,myakni, sebanyak 256 SD.
Dirincikan dia, untuk SD negeri sebanyak 208 sekolah dan SD swasta sebanyak 48 sekolah pada lima kecamatan di Kota Banjarmasin.
Ada pun capaian vaksinasi per kecamatan dengan jumlah SD, yakni, di Banjarmasin Selatan dari 74 SD (59 SD negeri dan 15 SD swasta) dengan jumlah siswa sebanyak 14.347 orang, baru tercapai 2.949 siswa divaksin.
Sedangkan di Banjarmasin Timur dari total 42 SD (40 SD negeri dan 2 SD swasta) dari total siswa sebanyak 9.324 orang, baru tercapai 3.156 siswa divaksin. Untuk Banjarmasin Barat dari total 49 SD (42 SD negeri dan 7 SD swasta) dari total siswa sebanyak 9.386 orang, baru tercapai 3.179 siswa divaksin.
Selanjutnya Banjarmasin Utara dengan total 49 SD (41 SD negeri dan 8 SD swasta) dengan total siswa sebanyak 11.215 orang, baru tercapai 2.752 siswa divaksin. Terakhir di Banjarmasin Tengah dari total 42 SD (26 SD negeri dan 16 SD swasta) dengan total siswa sebanyak 9.505 orang, baru tercapai 3.685 siswa divaksin.
Nuryadi menyatakan, jika jalannya vaksinasi COVID-19 bagi siswa ini melambat, opsi kebijakan untuk siswa boleh mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) hanya bagi yang sudah bervaksin bisa diterapkan.
"Ini sifatnya kebijakan karena orang tua mau PTM tapi di sisi lain banyak yg meragukan vaksin, padahan vaksin utk melindungi anak-anak kita atau imun yg kuat sehingga kita tidak hawatir, pada pergaulan mereka bermain. Hal ini kami sampaikan yang tidak vaksin pembelajaran jarak jauh (PJJ) saja," ucapnya.