Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga Kalimantan Selatan Muhandas di Banjarmasin, Jumat, mengatakan selama ini wisata Kalsel masih fokus pada wisata pasar terapung, padahal potensi wisata lainnya cukup besar untuk bisa berkembang.
"Hingga kini wisata yang dikenal dari Kalsel hanyalah pasar terapung, baik itu di luar negeri maupun dalam negeri, padahal sangat banyak potensi wisata yang bisa dijual," katanya.
Upaya promosi yang dilakukan berbagai pihak tentang wisata Kalsel, selalu hanya pasar terapung, padahal potensi wisata budaya dan kuliner juga sangat besar yang belum terangkat ke permukaan.
Pihaknya bersama dinas terkait di kabupaten kota, kini terus menjalin koordinasi untuk meningkatkan dan mendorong potensi-potensi yang ada, agar wisata Kalsel bisa berkembang lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya.
Seperti kuliner, kini pihaknya terus mendorong dan kembali memunculkan kuliner khas masing-masing kabupaten di Kalsel, antara lain melalui lomba masakan khas daerah.
"Melalui lomba tersebut, kita juga ingin mempromosikan kekayaan kuliner Kalsel yang sangat beragam, dan lezat, sehingga layak untuk menjadi kuliner daerah dengan cita rasa nasional bahkan internasional," katanya.
Menurut Mohandas, kini seluruh kabupaten dan kota di Kalsel terus berbenah memperbaiki sektor pariwisata,yang diharapkan akan mampu menjadi salah satu tumpuan perekonomian masyarakat daerah ini, setelah harga berbagai komoditas unggulan, baik batu bara, dan sawit anjlok.
"Kita siap menyambut target satu juta wisatawan dalam dan luar negeri, untuk menikmati indahnya pesona kota seribu sungai, dengan terus mencari terobosan baru pariwisata sungai, alam maupun budaya daerah ini.
Salah satu objek wisata unggulan Kalimantan Selatan yang kini terus diupayakan untuk dipertahankan dari kepunahan adalah pasar terapung, juga wisata alam Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Banjarmasin telah menyelenggarakan festival pasar terapung dan festival seribu sungai, dengan menampilkan berbagai keindahan sungai, yang dibalut dengan warna-warni jukung hias, serta tarian adat dan berbagai macam kuliner khas daerah ini.
Pada 2014, kedatangan wisatawan dalam maupun luar negeri mencapai 550 ribu lebih dan 5.700 orang di antaranya adalah wisatawan asing, diharapkan pada 2015 kalsel menargetkan satu juga wisatawan yang datang mengunjungi daerah ini.