Banjarmasin (ANTARA) - Noor Fajri tidak akan meninggalkan kegiatan wirausaha, kendati menjadi anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Achmad Yani (UVAYA) Jurusan Manajemen yang menyandang gelar sarjana ekonomi itu mengaku, dirinya melakoni wirausaha tersebut sudah sejak lama
"Ketika saya masih aktif bekerja di Bank BRI Cabang Amuntai, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalsel (1 Maret 1990 - 1 Agustus 2018) juga sudah berwirausaha," ujarnya menjawab Antara Kalsel.
Laki-laki kelahiran Amuntai (185 kilometer utara Banjarmasin) 6 Februari 1968 itu mengaku, ketika masih sebagai karyawan Bank BRI, wirausaha yang dia lakoni hanya sebagai sampingan.
"Tetapi dalam berwirausaha sebagai "owner" (pemilik) CV Camp Organizer dan kolam pemancingan saya menggunakan manajemen khusus atau tersendiri," ujar ayah dari tiga anak tersebut.
Pemancingan milik suami dari Sri Mulyani kelahiran 1976 tersebut bernama Kolam Pemancingan "Harung Ramba" tersebut mengaku, dalam mengelola wirausahanya pada masa pandemi COVID-19 juga turut terdampak.
"Namun belakangan ini wirausaha tersebut kini mulai membaik kembali," ujar laki-laki menekuni kegiatannya itu sejak Tahun 2000 itu dan ikut bergabung di Partai Gerindra sejak 1 Agustus 2018.
Wirausaha yang dia lakukan sejak tahun 2000 sampai sekarang berupa Event Organizer (EO), Rental Sound Sistem, panggung, lighting serta Genset, dan 2005 membuka kolam pemancingan.
Putra kelahiran "kota bertaqwa" Amuntai itu bertekad akan melaksanakan tugas pokok dan fungsi (topuksi) barunya sebagai anggota DPRD Kalsel dengan sebaik-baiknya.
Sebagai contoh ketika baru mengucapkan sumpah/janji atau resmi menjadi anggota DPRD Kalsel 28 Oktober 2021, dia langsung mengikuti kunjungan kerja (Kunker) dalam daerah Komisi I Bidang Hukum dan Pemerintahan ke Kabupaten Tabalong.
Begitu pula ketika berada di Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan yang juga membidangi pertanian secara umum akan memperjuangkan aspirasi masyarakat semaksimal mungkin sesuai Tupoksi.
"Misalnya memperjuangkan sub pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan dan peternakan sesuai tipologi daerah seperti hal "Bumi Agung" HSU sebagai besar lahannya merupakan rawa monoton.
"Dalam menjalankan wisausaha seperti EO dan pengelolaan kolam pemancingan saya tetap akan menggunakan manajemen khusus dengan harapan tidak sampai menggu topuksi sebagai wakil rakyat atau anggota Dewan Provinsi Kalsel," demikian Noor Fajri.
Asalan tetap melakoni wirausaha, selain sebagai upaya membantu pemerintah dalam penyediaan lapangan kerja, juga berharap merupakan ladang amal.
Apalagi dalam kegiatan wirausaha tersebut banyak melibatkan/menggunakan tenaga-tenaga lokal yang juga potensial untuk mendapatkan pembinaan guna kemajuan.
Kata Agung merupakan motto daerah HSU yang pengertiannya bisa mendapatkan/berusaha meraih keagungan, tapi yang jelas di kota Amuntai terdapat situs Candi Agung - sebuah peninggalan sejarah berabad-abad sebelum Tahun Masehi.
Kondisi lahan Bumi Agung HSU potensial untuk usaha pertanian secara umum, yang bukan saja sentra perikanan air tawar, tetapi juga ternak unggas berupa itik yang terkenal dengan Itik Alabio hingga ke mancanegara.
Selain itu, terkenal dengan kerbau rawa yang menjadi pemasok daging untuk kebutuhan konsumsi masyarakat Daerah Hulu Sungai atau "Banua Anam" Kalsel yang meliputi Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Hulu Sungai Tengah (HST),.HSU, Balangan dan Kabupaten Tabalong.
Selain itu, kerbau rawa HSU sebagai salah satu objek wisata yang memiliki kekhususan sehingga bukan wisatawan nusantara' (Wisnus), tetapi wisatawan mancanegara (Wisman) pun ingin menyaksikan keunikan kehidupan hewan besar tersebut.
Sebagai contoh ketika kerbau yang digembalakan pada kawasan rawa menoton yang masyarakat setempat bilanga Danau Pangang saat sore/menjelang malam hewan-hewan besar tersebut digiring ke kandang atau dengan sebutan "kalang" (kadang ternak terapung).
Dalam menggembalakan kerbau rawa tersebut pemilik atau si penggembala menggunakan "jukung" (sampan) terutama ketika menggiringnya ke kalang, dan tampak lembayung mentari di senja hari binatang itu berlarian untuk kembali ke peristirahatan.