Sydney (ANTARA) - Saham-saham di bursa Australia bertahan datar pada perdagangan Rabu pagi, setelah dua sesi berturut-turut jatuh, karena kenaikan saham emas mengimbangi kerugian saham penambang kelas berat dan keuangan.
Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia naik tipis 0,04 persen menjadi diperdagangkan di 7.283,70 poin pada pukul 00.24 GMT setelah turun 0,3 persen sehari sebelumnya.
Wall Street ditutup lebih rendah semalam di tengah kegelisahan menjelang musim laporan keuangan perusahaan kuartalan dan risalah dari pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve AS.
Investor sedang menunggu data inflasi dari Amerika Serikat dan China yang akan dirilis pekan ini, dengan ekspektasi angka yang tinggi akan menambah tekanan pada bank sentral untuk memperketat kebijakan moneter.
Baca juga: Bursa saham Australia jatuh tertekan
Sektor keuangan turun 0,7 persen, dipimpin oleh penurunan 4,0 persen di Bank of Queensland Ltd setelah pemberi pinjaman memperingatkan margin bunga bersihnya akan turun 5-7 basis poin di tahun mendatang karena persaingan yang ketat dan lingkungan suku bunga rendah. Bank 'empat besar' tergelincir antara 0,7 persen dan 1,4 persen.
Penambang tergelincir 0,46 persen, mengikuti penurunan harga bijih besi ketika fokus investor bergeser kembali ke kontrol produksi baja di China. BHP Group, Rio Tinto dan Fortescue Metals turun antara 0,6 persen dan 2,1 persen.
Saham-saham terkait emas menguat 0,95 persen karena harga emas naik semalam karena meningkatnya kekhawatiran inflasi membebani selera risiko dan meningkatkan permintaan untuk logam safe-haven.
Penambang emas Calidus Resources Ltd dan Red 5 Ltd memimpin kenaikan pada sub-indeks, masing-masing melonjak 7,6 persen dan 3,9 persen.
Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru turun 0,18 persen menjadi diperdagangkan di 12.996,30 poin.
Baca juga: Bursa Australia naik