Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan penetapan komponen cadangan (komcad) akan makin memperkokoh sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta.
"Pada saat yang sama pemerintah melakukan modernisasi alutsista (alat utama sistem senjata) secara menyeluruh pada semua matra darat, laut, dan udara,” kata Presiden dalam Upacara Penetapan Komponen Cadangan Tahun Anggaran 2021 di Pusdiklatpassus, Batujajar, Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis.
Presiden menjelaskan komponen cadangan merupakan bagian dari sistem pertahanan dan keamanan rakyat yang bersifat semesta. Artinya, sistem pertahanan yang melibatkan seluruh warga negara, seluruh wilayah, dan seluruh sumber daya nasional lainnya.
"Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara dan usaha pertahanan negara," ucapnya.
Kepada anggota komponen cadangan yang telah ditetapkan, Presiden menyampaikan terima kasih.
"Terima kasih kepada saudara-saudara yang telah mendaftar secara sukarela, telah mengikuti seleksi dan mengikuti pelatihan dasar kemiliteran secara sukarela dan hari ini saudara-saudara ditetapkan sebagai anggota komponen cadangan," katanya.
Baca juga: Jokowi: Komponen Cadangan TNI hanya pertahanan
Masa aktif komponen cadangan tidak setiap hari. Setelah penetapan pada hari Kamis ini, anggota komponen cadangan kembali ke profesi masing-masing. Namun, anggota komponen cadangan harus selalu siaga jika negara memanggil.
"Komponen cadangan dikerahkan bila negara dalam keadaan darurat militer atau keadaan perang," katanya.
Komponen cadangan dapat dimobilisasi oleh Presiden RI dengan persetujuan DPR. Komando dan kendali komponen cadangan berada di bawah Panglima TNI.
Pada saat yang sama, Pemerintah juga sedang melakukan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) di seluruh matra, baik angkatan darat, laut, maupun udara.
Kemampuan pertahanan juga diperkuat dengan putra/putri peneliti yang ahli di bidang ilmu dan teknologi.
"Ilmuwan-ilmuwan kita, insinyur-insinyur kita sedang melakukan penelitian dan pengembangan di berbagai bidang strategis. Pembuatan kapal fregat buatan Indonesia termasuk peluru kendali untuk pertahanan udara, dan pertahanan laut, serta dalam pembangunan kapal selam Indonesia," kata Presiden Jokowi.
Baca juga: Kunjungi Mabesad, Menhan sampaikan revisi Doktrin TNI AD