Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto memenuhi undangan ke Markas Besar Angkatan Darat untuk menyampaikan paparan dalam Seminar Revisi Doktrin TNI Angkatan Darat Kartika Eka Paksi tahun 2020.
Dalam tayangan Youtube TNI AD, Minggu, terlihat kedatangan Menhan disambut dengan jajar kehormatan oleh prajurit TNI AD dan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa, beserta jajaran petinggi AD.
Menhan kemudian diajak berkeliling melihat beberapa ruangan di Mabesad sebelum menuju Gedung AH Nasution, tempat berlangsungnya acara seminar.
Acara diawali dengan penayangan video Latihan Antar Kecabangan tahun 2020 yang berlangsung di Baturaja beberapa waktu lalu, dilanjutkan dengan sambutan dari Komandan Kodiklat Angkatan Darat Letjen TNI A.M Putranto.
Dijelaskan Dankodiklatad, Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi merupakan doktrin tertinggi dalam TNI AD, dan hakikat doktrin tersebut menjadi penegasan dan penguatan cita-cita perjuangan tanpa akhir TNI AD.
Dankodiklatad juga menjelaskan bahasan yang akan disampaikan, yakni tentang sejarah TNI AD, peran, tugas, dan fungsi TNI Angkatan Darat, ancaman, pembinaan, dan penggunaan kekuatan AD, serta TNI Angkatan Darat di masa depan.
"Fokus diskusi dalam seminar guna mendapatkan ide dan masukan yang konstruktif. Semoga kegiatan seminar ini dapat memberikan manfaat dalam membangun TNI Angkatan Darat menghadapi tantangan tugas di masa yang akan datang," ujar Dankodiklatad.
Selain itu, doktrin tersebut dijadikan pedoman berisikan ajaran utama yang menjadi landasan filosofis dalam membangun dan mengembangkan postur TNI AD yang dapat diandalkan sebagai komponen utama dalam sistem pertahanan negara.
Sementara itu, Menhan Prabowo Subianto menyampaikan bahwa tujuan nasional pertama, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia sehingga fungsi perlindungan dan pertahanan menjadi yang pertama dan utama suatu negara.
"Tentunya kalau kita bicara doktrin TNI AD, kita harus lihat sumber-sumber hukum kita, yaitu sumber tertinggi di negara kita, tentunya UUD 1945. Wawasan pertahanan kita adalah defensif, kita ingin mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang diamanatkan oleh proklamasi dan Undang-Undang Dasar 1945," tegas Menhan.
Kasad Jenderal Andika Perkasa mengharapkan sosialisasi yang disampaikan oleh Menhan dapat menambah wawasan dan motivasi peserta dalam memahami Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi karena doktrin dapat berubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa depan.
"Terima kasih atas kesediaan waktu Menteri Pertahanan Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto yang telah memenuhi undangan untuk memberikan paparan dalam Seminar Revisi Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi 2020," kata Kasad.