Batulicin (ANTARA) - Dalam upaya mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bekerjasama dengan International Tropical Timber Organization (ITTO) menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Praktik dan Pembangunan Demplot Penyiapan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) di Kelurahan Landasan Ulin Timur Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Penyelenggaraan pelatihan dan demplot tersebut dimaksudkan untuk memberikan alternatif penyiapan atau pengolahan lahan bagi masyarakat serta sebagai bentuk edukasi bagi masyarakat untuk turut serta dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
Peserta kegiatan pelatihan PLTB tersebut, selain menyasar masyarakat lokal/Masyarakat Peduli Api/Barisan Pemadam Kebakaran/Kesatuan Prabu Firefighter, juga melibatkan partisipan dari anggota Manggala Agni dan personel Pemerintahan Desa, dengan jumlah total peserta sebanyak 30 orang.
Selain itu, dalam pelaksanaan juga melibatkan OPD Kota Banjarbaru, antara lain BPBD, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan; serta Dinas Koperasi dan UMKM. Pelibatan para pihak itu sendiri, dimaksudkan untuk mendorong partisipasi dan kontribusinya dalam rangka keberlanjutan pelaksanaan kegiatan pembangunan demplot PLTB untuk mendukung pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
Kegiatan pelatihan praktik ini dipandu oleh Kepala Balai PPIKHL Wilayah Kalimantan, Johny Santoso, dan secara resmi dibuka oleh Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Basar Manullang.
Dalam sambutannya, Basar mengingatkan kembali bagaimana peristiwa kebakaran tahun 2015 yang sangat dahsyat telah menimbulkan dampak kerugian yang sangat besar, dan sebagai manusia pembelajar, jangan sampai hal tersebut terulang lagi.
Basar juga menyampaikan, arahan Presiden Joko Widodo terkait upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan sangat jelas, yaitu selalu meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan para pihak, untuk bersama-sama turut bertanggungjawab dan berkontribusi dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.
Selalu mengedepankan aspek pencegahan kebakaran hutan dan lahan, dibandingkan penanggulangan kebakaran.
Kedua hal tersebut yang menjadi pedoman dalam implementasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan, dan syukur Alhamdulillah, dengan kolaborasi dan dukungan semua pihak, luas kebakaran dapat ditekan dan diturunkan pada tahun-tahun setelah kejadian kebakaran tahun 2015 yang mencapai 2,6 juta ha, dan pada tahun 2020 tercatat luas kejadian kebakaran tidak lebih dari 300.000 ha di seluruh Indonesia.
Basar menambahkan, hampir 99 persen penyebab kebakaran hutan dan lahan di Indoesia berkaitan dengan aktivitas manusia (antropogenik).
Salah satu bentuknya, antara lain berupa praktik penyiapan/pengolahan lahan dengan melakukan pembakaran. Sejalan dengan arahan Presiden terkait mengedepankan aspek pencegahan, adanya suatu alternatif penyiapan lahan tanpa bakar yang ramah lingkungan menjadi suatu keniscayaan.
"Alternatif teknologi yang ditawarkan jangan sampai berupa teknologi yang rumit, kompleks apalagi berbiaya mahal, namun yang lebih penting lagi alternatif tersebut mudah dipahami dan dapat di replikasi oleh masyarakat secara umum," jelas Basar.
Pelaksanaan kegiatan pelatihan praktik dan pembangunan demplot PLTB tersebut hendaknya dapat dilakukan secara sungguh-sungguh dan komitmen tinggi, melibatkan sinergi dan kolaborasi para pihak, serta perlu dilakukan pendampingan secara kontinyu, sehingga bisa memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan. Terlebih lagi bisa sebagai kegiatan percontohan yang ke depannya bisa di replikasi di tempat lain.
Sementara itu, Lurah Landasan Ulin Timur, Deny juhga menaympaikan menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasinya atas kepercayaan KLHK-ITTO menyelenggarakan pelatihan praktik dan pembangunan demplot pltb di Kelurahan Landasan Ulin Timur. Deny juga meyakini bahwa pelaksanaan kegiatan dan bantuan peralatan yang diverikan akan sangat bermanfaat dan membantu masyarakat relawan dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Sementara itu Koordinator Kegiatan ITTO PP-A/56-340-1, Irfan Malik dalam sambutannya menyampaikan bahwa dampak kebakaran hutan dan lahan, baik secara langsung dan tidak langsung, juga sangat mengancam keberadaan dan keberlangsungan sumber daya hutan tropis. Dan melalui Kegiatan Kerjasama KLHK-ITTO PP-A/56-340-1 “Capacity Building on Forest and Land Fire Management in Indonesia” menunjukan komitmen ITTO dalam upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan, khususnya di daerah tropis dan Indonesia.
Koordinator Kegiatan ITTO Fire Project PP-A/56-340-1, Irfan Malik dalam sambutannya menyampaikan bahwa dampak kebakaran hutan dan lahan, baik secara langsung dan tidak langsung, juga sangat mengancam keberadaan dan keberlangsungan sumber daya hutan tropis.
Dan melalui Kegiatan Kerjasama KLHK-ITTO PP-A/56-340-1 “Capacity Building on Forest and Land Fire Management in Indonesia” menunjukan komitmen ITTO turut serta dalam upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan, khususnya di daerah tropis dan Indonesia.
Lebih lanjut Irfan menerangkan bahwa Kegiatan Kerjasama ITTO ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan melalui penguatan kapasitas tehnik dan manajemen para pihak terkait pada tingkat nasional dan 3 provinsi sasaran, yaitu Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan.
Para pihak yang menjadi target sasaran upaya penguatan kapasitas melalui Kegiatan Kerjasama ITTO ini, meliputi antara lain: Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api/MPA, Masyarakat lokal, termasuk stakeholder/instansi pengendalian kebakaran hutan di tingkat pusat maupun daerah, demikian ungkapnya.
Khusus untuk kegiatan pelatihan praktik dan pembangunan demplot PLTB ini, para peserta akan diberikan pengetahuan dan keterampilan praktik PLTB, mencakup teknologi arang terpadu (asap cair, arang dan kompos) serta praktik aplikasi di lahan, termasuk monitoring dan evaluasinya. Dalam penyampaian substansi kegiatannya melibatkan Tim Ahli Peneliti dari Badan Standardisasi dan Instrumen KLHK.
Kegiatan juga dihadiri perwakilan dari BPBD; Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanana; serta Dinas Koperasi dan UMKM Kota Banjarbaru.
Dinas terkait juga menyampaikan apresiasi dan dukungan dalam penyelenggaraan pelatihan praktik pltb dan pembangunan demplot pltb sebagai salah satu upaya mendorong pencegahan kebakaran hutan dan akan turut mendukung dalam pendampingan pelaksanaaannya.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan juga menyerahkan bantuan peralatan kepada kelompok Masyarakat Peduli Api, berupa alat pembuatan asap cair, pompa air,alat semprot, serta set peralatan pertanian untuk mendukung implementasi penyiapan lahan tanpa bakar.
Dalam keseluruhan pelaksanaan kegiatan selalu dikoordinasikan dengan Satuan Tugas pencegahan COVID-19 dan mengedepankan protokol 5M, terutama memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, serta pengecekan suhu dan tes swab antigen.