Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Dinas Peternakan Kalimantan Selatan, meneliti pembuatan bakso yang diduga mengandung daging babi dan dijual bebas pedagang di salah satu kabupaten di provinsi setempat.
"Kami sudah menurunkan tim ke lapanganapi karena Ramadan maka pembuatan bakso dihentikan," ujar Kadis Peternakan Kalsel Sabrie Madani di Banjarbaru, Kamis.
Ia mengatakan, pihaknya belum bisa menyebutkan di kabupaten mana penjualan bakso diduga mengandung daging babi karena dikhawatirkan menimbulkan keresahan masyarakat.
Namun, dia memastikan bakso yang dijual mengandung daging babi karena hasil uji laboratorium dinas terkait menyebutkan campuran bakso positif mengandung daging babi.
"Kami pastikan, hasil uji lab dalam waktu dekat diserahkan kepada pihak terkait dan pemerintah daerah melalui dinas terkait menindaklanjuti temuan itu," ucapnya menekankan.
Menurut dia, jika pembuatan bakso mengandung daging babi beroperasi setelah Idul Fitri maka pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait melakukan pengecekan kembali.
"Pengecekan untuk memastikan apakah produk olahan berupa bakso menggunakan campuran daging sapi dan daging babi. Jika benar, tentunya diminta menghentikan," tegasnya.
Dikatakan, pihaknya juga terus melakukan pengawasan terhadap produk olahan terutama bakso karena tidak tertutup kemungkinan sengaja dicampur daging babi.
"Pengawasan dilakukan di seluruh daerah di Kalsel dengan memeriksa produk olahan baik skala kecil maupun skala besar sehingga jika ditemukan bisa segera dihentikan," ujarnya.
Ditekankan, informasi masyarakat sangat diperlukan untuk mengetahui pembuatan bahan pangan/makanan yang mengandung zat-zat berbahaya maupun yang diharamkan.
"Informasi masyarakat sangat diperlukan sehingga kami bersama pihak terkait bisa mengambil langkah mencegah pembuatan bahan pangan didistribusikan," katanya.