Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang mengatakan saatnya warga Kalimantan menjadi pelaku pembangunan dan terlibat langsung dalam pertumbuhan dan perkembangan ekonomi serta industri daerah.
Menurut Teras pada seminar Forum Ekonomi Kalimantan yang digelar Korp Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (Kahmi) dan Himpunan Pengusaha Indoensia (Hipmi) di Banjarmasin Rabu, dilaksanakannya kesepakatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015 memberikan ruang yang tidak terbatas bagi warga yang tergabung dalam ASEAN.
Dilaksanakannya MEA, kata dia, telah memberikan kewenangan bagi bangsa lain untuk "menyerang" ekonomi nasional dan sebaliknya, juga tidak memberikan batasan bagi pelaku ekonomi nasional untuk "menyerang" ekonomi negara lain.
"Artinya, MEA memberikan tantangan yang tidak terbatas bagi seluruh pelaku ekonomi ASEAN untuk mengembangkan diri seluas-luasnya, sehingga hal ini perlu persiapan yang sangat matang," katanya.
Menurut Teras, tidak ada lagi alasan bagi pengusaha terutama anggota Hipmi untuk mengatakan tidak siap dalam menghadapi tantangan ini, karena pelaksanaan MEA sudah terlanjur disepakati.
"Siap tidak siap, kita semua harus siap menghadapi MEA, dan jangan sampai warga Kalimantan hanya sebagai penonton saja dalam tantangan perekonomian ini," katanya.
Sehingga, kata dia, perlu strategi yang jitu agar pengusaha daerah, tidak tenggelam oleh persaingan ekonomi global ini, antara lain dengan identifikasi kelemahan dan kelebihan potensi dan kemampuan masing-masing daerah.
"Mari kita ambil kelebihan-kelebihan negara lain, untuk menutupi kelemahan kita, sehingga pada akhirnya kita berkembang dan mampu mengimbangi negara-negara tetangga," katanya.
Kalimantan memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa, sesuai dengan keunggulan masing-masing provinsi, seperti batu bara, potensi terbesar ada di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur, minyak ada di Kalimantan Timur, sawit ada di Kalimantan Tengah, begitu juga dengan keunggulan lainnya.
Tetapi kenyataannya, dengan besarnya potensi sumber kekayaan alam tersebut, pertumbuhan ekonommi Kalimantan masih jauh dari angka rata-rata nasional, bahkan dalam beberapa waktu terakhir terus mengalami penurunan.
Hal tersebut terjadi, karena kebijakan-kebijakan yang diambil belum mampu mendorong masyarakat untuk mendapatkan kesejahteraan dari kekayaan sumber alam yang ada.
Kondisi-kondisi tersebut, kata dia, ke depan harus terus dilakukan perbaikan, sehingga kemajuan ekonomi Kalimantan, baik dari segi infrastruktur, sumber daya manusia, pendidikan, kesehatan, perdagangan bisa dinikmati sebesar-besarnya oleh masyarakat daerah.
Selain Gubernur Teras Narang, hadir dalam acara tersebut adalah Ketua Umum Hipmi, Bahlil Lahadalia, Bupati Tanah Bumbu Mardani H Maming dan narasumber lainnya.
Seminar juga dihadiri oleh ratusan hadirin yang memenuhi gedung Abdi Persada Banjarmasin.