Kandangan (ANTARA) - Dalam rangka peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Tahun 2021, Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Hulu Sungai Selatan (HSS) bekerjasama dengan Perempuan Sadar Vagina (PSV) melaksanakan webinar kesehatan wanita, di Aula Gedung Pramuka HSS.
Ketua TP PKK HSS, Hj. Isnaniah Achmad Fikry, di Kandangan, Kamis (22/7), mengatakan terlaksananya webinar ini untuk memberikan pengetahuan dan wawasan akan pentingnya pengetahuan, tentang bagaimana merawat dan menjaga organ intim wanita kepada seluruh organisasi wanita yang ada di HSS.
“Keluarga memiliki peranan penting dalam membangun bangsa yang kuat dan maju. Melalui keluarga, dasar karakter manusia dibentuk, keluarga diharapkan mengasah kemampuan sosialisasi, menerapkan nilai agama dan juga kepekaan lingkungan," katanya, dalam sambutan
Dijelaskan dia, asuh yakni fungsi cinta kasih dan reproduksi, asuh yakni fungsi ekonomi dan perlindungan sehingga dapat menciptakan keluarga yang berkualitas dengan ukuran tiga dimensi keluarga berkualitas, yakni tenteram, mandiri, dan bahagia.
Reproduksi adalah organ penting yang dimiliki wanita dan harus selalu dijaga kesehatannya, juga merupakan salah satu penentu keutuhan rumah tangga. Karena itulah dengan menjaga kesehatan wanita, akan menciptakan kebahagiaan dan keharmonisan rumah tangga serta keluarga yang berkualitas.
Pendiri gerakan PSV, dokter Inge Satyo Ariyanto, mengatakan tentang pentingnya pengetahuan bagaimana merawat organ intim wanita, agar tetap sehat dan demi menjaga keharmonisan keluarga.
“Tujuan seminar kesehatan secara daring ini agar para perempuan terutama ibu-ibu dari organisasi wanita di HSS lebih sadar akan kebersihan vaginanya, sehingga terhindar dari berbagai macam penyakit. Perempuan jangan ragu-ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, jika mengalami gangguan kesehatan pada organ kewanitaannya," katanya.
Menurut dia, hal-hal yang perlu dilakukan untuk merawat vagina antara lain mengganti pembalut saat menstruasi setiap 4-6 jam sekali, walaupun masih kosong, tidak memakai pantyliner karena dapat mempercepat perkembangan bakteri di daerah kewanitaan, batasi penggunaan celana panjang atau pendek yang terlalu ketat dan tebal dalam kurun waktu yang lama.
Setia kepada pasangan sah untuk mengurangi resiko tertular penyakit kelamin, seperti herpes, kutil kelamin, kanker servik, dan bahkan HIV maupun AIDS, sex bukanlah hal yang tabu untuk dibicarakan kepada anak-anak dan remaja, terlebih bila dibicarakan dengan sudut pandang pendidikan atau edukasi.
"Dengan edukasi, maka anak-anak diharapkan akan terhindar dari pergaulan sex bebas yang dapat menghancurkan masa depannya," katanya, dalam paparan sebagai narasumber webinar kesehatan.
Baca juga: PKK Kalsel dorong HSS pilot project keluarga sehat tanggap dan tangguh bencana
Baca juga: Bimbingan kewirausahaan HSS untuk perempuan rawan sosial ekonomi