Banjarmasin (ANTARA) - Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban), Kalimantan Selatan menggembleng jiwa kewirausahaan para mahasiswanya dengan menggelar wabiner kewirausahaan bertema digital marketing "Strategi raih target pasar bagi wirausaha muda".
Kegiatan yang diselenggarakan Entrepreneurship Training Unit (ETU) Poliban tersebut digelar pada 9 Juni 2021 dengan menghadirkan dua narasumber kawakan dibidang digital marketing, yakni, Founder Kawakibi Digital Branding, Prasetyo Adi dan Relationship Management di Tokopedia, Andri Auliyani.
"Kegiatan semacam ini merupakan program tahunan yang dilaksanakan ETU Poliban dalam rangka membina kewirausahaan mahasiswa dalam mengembangkan minat dan jiwa wirausaha," Ketua Panitia Wabinar tersebut Muhammad Helmy.
Sementara itu, Wakil Direktur 3 Poliban Nurhidayati M.Pd menyampaikan rasa bangga dan bahagianya atas terselenggaranya kegiatan wabinar yang penuh arti bagi masa depan para mahasiswa yang siap mandiri sebagai wirausaha atau terjun ke duania industri.
"Alhamdulillah, melalui webinar ini kita bisa menjangkau narasumber yang jauh. Program ini Insya Allah diadakan dalam rangka sinergi antara Poliban dengan industri, sehingga bisa memenuhi kompetensi yang diinginkan oleh pasar," tuturnya.
Menurut dia, dalam melakukan pemasaran produk, pastinya memilih media marketing yang baik agar tepat sasaran, dengan adanya revolusi 4.0 muncul pemasaran online atau sekarang lebih dikenal dengan digital marketing.
"Kelebihannya dari bisnis digital marketing, pesan yang ingin disampaikan akan tepat sasaran dan kita bisa menghitung seberapa akurat media yang kita gunakan dalam memasarkan produk," tuturnya.
Nurhidayati pun berharap, para mahasiswanya bertambah wawasannya, khususnya dalam digital marketing, sehingga bisa di aplikasikan saat memasarkan produk mereka nanti.
Founder Kawakibi Digital Branding Prasetyo Adi sebagai narasumber pertama pada wabiner tersebut menyampaikan, kondisi saat ini masih pandemi COVID-19, memaksa wirausaha untuk terus bergerak atau terus beradaptasi.
Karena, lanjut dia, kondisi sekarang ini adanya pergeseran perilaku market dari konvensional offline ke digital online, meskipun tidak banyak.
"Tapi dari tahun ketahun grafiknya naik," tuturnya.
Intinya, kata Prasetyo Adi, dari strategi brand itu sendiri adalah bagaimana brand/produk memiliki potioning yang tepat dan sesuai dengan target market yang dituju.
"Hendaknya Satu brand satu potioning agar posisi brand kita dibenak market menjadi sangat kuat. Contoh kasus pepsodent dia focus dipasta gigi," ujarnya.
Sementara itu, Relationship Management di Tokopedia Andri Auliyani yang menjadi narasumber kedua pada wabinar tersebut mengatakan, bahwa dalam membangun bisnis online penamaan produk yang baik adalah kunci sukses pemasaran .
Faktor terpenting dari digital marketing itu punya yang namanya objektif atau apa yang mau digapai dari marketing itu sendiri.
"Misal apakah untuk meningkatkan awarnes atau yang lain," ujarnya.
Poliban hadirkan bos Kawakibi dan petinggi Tokopedia gembleng jiwa kewirausahaan mahasiswa
Jumat, 11 Juni 2021 21:55 WIB