Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Kepolisian Resor Kota Banjarmasin berhasil mencegah terjadinya tawuran pelajar di Jalan Mulawarman, ibu kota provinsi tersebut, Rabu.
Menurut Kapolsekta Banjarmasin Tengah Kompol Didik Subiyakto, pihaknya mendapat laporan masyarakat akan terjadinya tawuran pelajar pada pukul 14.00 WITA.
Rencana tawuran itu, ungkapnya mengutip keterangan warga, antara para siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Banjarmasin yang sudah bergerombol menunggu siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Banjarmasin Mulawarman.
"Mendapat laporan itu, kita semua anggota polisi langsung ke komplek pelajar Mulawarman untuk mengamankan situasi, hingga tidak terjadi tawuran para siswa," ujarnya.
Ia menyatakan, pihaknya terpaksa mengamankan sejumlah siswa SMKN 5 yang berada di lokasi karena diduga akan ikut melakukan penyerangan ke SMAN 2 Banjarmasin.
"Ada sebanyak 11 siswa SMKN 5 yang berlokasi di Jalan Mayjen Sutoyo Siswumihardjo/Teluk Dalam Banjarmasin itu, kita bawa ke Polsek beserta motor mereka, selanjutnya akan dilakukan pembinaan," ucapnya.
Ia mengungkapkan, kejadian tersebut dikarenakan para siswa saling ejek lewat jejaring sosial.
"Dari keterangan para siswa SMKN 5 mereka tersinggung karena dikatakan siswa preman dan kampungan, serta tak bisa gadget," bebernya.
Berdasarkan informasi mereka, kata dia, hal itu sudah sejak Selasa (10/3) kemarin akan terjadinya gesekan antara siswa SMKN 5 dan SMAN 2 melakukan tauran.
"Makanya hari ini juga kita panggil para kepala sekolah dan guru di kedua sekolah, untuk membicarakan agar tidak terjadi tawuran," ungkap Didik.
Kepala SMKN 5 Banjarmasin Asmuri Ardi menyatakan penyesalannya hingga para anak didiknya akan melakukan tawuran menyerang SMAN 2 di Mulawarman, yang berjarak sekitar satu kilomter itu.
"Ini mau kita selesaikan sama-sama agar tidak terjadi lagi," ujarnya saat di Polsekta Banjarmasin Tengah.
Menurut dia, penyelesaian permasalahan ini akan dilakukan sebaik-baiknya, dan ini akan melibatkan semua pihak, termasuk guru dan siswa, juga orangtua mereka, fasilitasi kepolisian, agar tidak terulang kejadian serupa.
Ia pun nanti memanggil semua siswanya yang akan melakukan tawuran tersebut, bila memang terbukti bisa dikenakan sanksi.
"Tapi kita tidak usah bicara sanksi. Terlebih dahulu kita upayakan anak-anak didik mau belajar sungguh-sungguh di sekolah tanpa tawuan lagi, itu yang sangat terpenting disadarkan. Karena mereka ini generasi penerus harapan kita," katanya.