Banjarmasin (ANTARA) - Operasi Bina Kusuma Intan 2021 yang dilaksanakan Polda Kalimantan Selatan berhasil menekan aksi premanisme di provinsi itu hingga tercipta situasi yang aman dan kondusif.
"Alhamdulilah, segala potensi terjadinya tindak pidana dan kejahatan jalanan dapat kami tekan dan tidak ada kejadian menonjol selama operasi berlangsung," kata Direktur Binmas Polda Kalsel Kombes Pol. Widiatmoko di Banjarmasin, Jumat.
Selama 2 pekan operasi sejak 2 hingga 16 Maret 2021, polisi terus menggelar patroli dan pembinaan sambang warga guna menekan terjadinya premanisme dan penyakit masyarakat lainnya, termasuk kenakalan remaja, prostitusi, penyalahgunaan narkoba, minuman keras, dan perjudian.
Dijelaskan Widiatmoko bahwa Operasi Bina Kusuma Intan diarahkan pada sasaran potensi gangguan (PG) dan ambang gangguan (AG) agar tidak terjadi gangguan nyata (GN) sehingga mencegah dan menangkal segala bentuk tindakan kriminal atau kejahatan menjadi tujuannya.
Untuk itulah, tempat atau lokasi yang dimungkinkan untuk aksi premanisme dan kejahatan lainnya, seperti terminal angkutan umum, pelabuhan, areal perbelanjaan, dan lokasi lainya setiap hari disambangi.
Widiatmoko mengimbau masyarakat untuk tidak takut melapor atau memberikan informasi jika mengetahui, apalagi menjadi korban aksi premanisme.
Ia mengatakan bahwa pandemi COVID-19 sangat berdampak pada gejolak sosial ekonomi masyarakat.
Menurut dia, imbasnya tindak kejahatan bisa saja meningkat jika tak diantisipasi dengan peningkatan kehadiran polisi di lapangan.
"Mari wujudkan Kalsel aman dan kondusif meski pada masa pandemi sekalipun. Apa pun situasinya, tidak ada alasan bagi pelaku tindak pidana melakukan aksinya. Selama ada niat dan kemauan, insyaallah, rezeki halal bisa didapat," katanya menandaskan.