Barabai (ANTARA) - Sebanyak 10 buah sarana Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) yang dibangun oleh Mahasiswa pencinta alam (Mapala) dari Universitas Islam Indonesia (UNISI) Yogyakarta di Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) sangat terasa manfaatnya bagi para korban banjir yang rumahnya rusak berat.
Camat Hantakan Kartadipura mengucap terimakasih kepada seluruh individual, komunitas, organisasi, perusahaan, pemerintah dan juga kepada kampus UNISI yang sudah mengutus mahasiswanya menyeberang laut untuk membantu masyarakat terdampak banjir.
"Untuk bantuan yang sudah diterima, termasuk MCK yang baru selesai dibangun dan sudah digunakan tentunya sangat terasa manfaatnya bagi warga," ucap Camat mewakili masyarakat, Selasa (23/2).
Sebelum kembali terbang pada 20 Februari lalu ke Yogyakarta, M Sandy Malik Ibrahim salah satu anggota Mapala UNISI mengatakan, bahwa bantuan itu bersumber dari para mahasiswa, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Alumni (DPP IKA) dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) IKA Kalimantan Selatan.
"Ada tiga titik penempatan bangunan MCK, dua di RT 03 berdekatan dengan hunian sementara korban banjir dan satunya di dekat tempat ibadah yang baru dibangun di Desa Alat," ujar pria Gondrong yang akrab disapa Coret itu.
Selama sebulan di sana, sebanyak sembilan mahasiswa itu menetap di Posko Meratus dan dipenghujung hari mereka membagi 151 sembako sampai ke Desa terpencil di kecamatan itu.
"Kita bagikan sembako itu untuk warga Dusun Rantau Perupuk, Pantai Mangkiling, Bayawana, Pantai Uang, Lukuran dan Batu Kiting, sekaligus pamitan," ujarnya.