Barabai (ANTARA) - Bunda PAUD Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) Deni Era Yuliyantie atau Mama Deden memberikan storytelling inspiratif kepada anak-anak Dayak Meratus Desa Patikalain, Kecamatan Hantakan.
"Cerita yang saya bawakan tadi yakni kisah Tudung Merah, yang disambut antusias dan tawa ceria dari para peserta cilik," kata Mama Deden yang juga Ketua TP PKK HST di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Senin.
Baca juga: Bunda PAUD Tanah Laut: Penguasaan konten digital pembelajaran anak usia dini cukup penting
Selain berbagi cerita, Mama Deden juga jadi narasumber dan memimpin senam sehat bersama masyarakat dalam acara Bakti Pemuda Murakata yang digelar oleh Gen-Z Movement.
Ia juga melakukan survei ke kebun kopi lokal yang jumlahnya hingga 4.000 pohon milik warga setempat, memperkenalkan potensi produk unggulan desa seperti Kopi Patikalain yang belum banyak dikenal.
Kegiatan Bakti Pemuda Murakata juga diisi pemeriksaan kesehatan gratis, konsultasi KB, pemberian makanan tambahan (PMT), paket literasi untuk balita.
Kemudian, ada juga pelatihan pembuatan kue bersama UMKM, bazar buku dan baju gratis, belajar dan bermain bersama anak oleh Indonesian Education Club, hingga edukasi gizi.
Dalam kesempatan itu, Mama Deden juga memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif pemuda yang mampu menghadirkan kolaborasi lintas sektor dan membawa dampak langsung ke masyarakat.
“Kegiatan ini sangat bagus karena menghadirkan berbagai macam kolaborasi dari SKPD, stakeholder terkait, dan tamu undangan. Harapannya kegiatan ini bisa terus berlanjut,” ujarnya.
Ia menilai bahwa selain memberi ruang bagi pemuda untuk berkegiatan, acara ini juga memperkenalkan potensi lokal yang dimiliki Desa Patikalain.
“Terima kasih banyak kepada para pemuda yang sudah mengenalkan desa ini. Ternyata di sini juga ada produk lokal seperti Kopi Patikalain. Program-program lainnya juga sangat bagus dan semoga berdampak untuk masyarakat,” ungkapnya.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan piagam penghargaan kepada Mama Deden sebagai narasumber yang memberikan inspirasi dan dukungan langsung kepada generasi muda.
Sementara itu, inisiator Gen-Z Movement Muhammad Rahmat menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai bagian dari strategi pemberdayaan pemuda berbasis aksi nyata.
“Kita ingin pemuda tidak hanya bicara visi, tapi juga punya pengalaman terjun langsung ke masyarakat. Di sini mereka belajar cara berkontribusi dan bagaimana menjadi bagian dari solusi,” ujar Rahmat.
Rahmat menambahkan pihaknya akan terus berinovasi dan berkomitmen menyelenggarakan kegiatan serupa di desa-desa lainnya.
“Bakti Pemuda Murakata akan terus kami bawa lebih luas lagi. Kami ingin membekali pemuda agar tahu bagaimana cara bermanfaat di masyarakat, tahu bagaimana mendengar, melayani, dan berkolaborasi,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi adalah kunci dari keberhasilan kegiatan ini.
Baca juga: PKK dan IGTKI Tapin bentuk karakter anak lewat "Gebyar Semarak Anak"
“Alhamdulillah, kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, DPRD HST, Dinas Kesehatan, Puskesmas, BKKBN, dan banyak stakeholder lainnya. Semoga ke depan Gen-Z Movement bisa lebih berdampak dan inovatif lagi,” tutupnya.