Barabai (ANTARA) - Jajaran Komisi I DPRD Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan kunjungan kerja ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Damanhuri Barabai.
"Ini kesekian kali Komisi I DPRD HST ke rumah sakit dalam rangka pengawasan dan juga menginisiasi dari banyaknya keluhan masyarakat HST terkait panjangnya antrean yang ada di rumah sakit," kata Ketua Komisi I DPRD HST Yajid Fahmi As di Barabai, Jumat.
Baca juga: Ketua TP PKK HST donor darah bantu tekan angka kematian ibu dan bayi
Sekitar tiga jam, jajaran Komisi I DPRD HST pada Kamis (12/6) berkeliling ke sejumlah ruangan dan melihat langsung antrean, berdiskusi dengan para pasien, tenaga medis, serta pihak manajemen rumah sakit guna menginventarisir segala keluhan yang ada.
Yajid mengatakan setelah kunjungan pihaknya ini diharapkan manajemen rumah sakit segera melakukan evaluasi, sehingga masyarakat tidak memerlukan waktu yang cukup panjang dalam mendapatkan layanan kesehatan.
"Kami minta manajemen RSUD Barabai segera melakukan screening ulang membuat skema bagaimana layanan terkait dengan antrian ini bisa diurai dengan efektif," katanya.
Pihaknya melihat manajemen rumah sakit juga sudah berupaya melakukan sejumlah pembenahan poliklinik yang perlu dipahami masyarakat untuk memberikan ruang dan waktu sebagai upaya mengatasi keluhan panjangnya antrean.
Kemudian ada juga beberapa pelayanan yang dinilai belum maksimal, sehingga Komisi I DPRD HST menyarankan agar dokter spesialis dan perawatnya perlu ditambah.
Di samping itu, DPRD HST juga telah memberikan anggaran sekitar Rp50 miliar untuk program UHC atau Universal Health Coverage (cakupan kesehatan semesta) yang perlu ditekankan penyamaan persepsi bagi manajemen rumah sakit dan BPJS Kesehatan agar bisa maksimal dirasakan masyarakat.
"Segala hal ini kami tekankan dalam rangka menindaklanjuti keluhan masyarakat dan guna meningkatkan pelayanan RSUS Barabai," ujarnya.
Sementara itu, Direktur RSUD H Damanhuri Barabai dr Nanda Sujud Andi Yudha Utama mengakui telah mengambil langkah optimalisasi sistem pendaftaran digital sebagai solusi jangka pendek untuk mengurai antrean banyaknya pasien rawat jalan ini.
"Kami harap pasien dapat memaksimalkan penggunaan sistem digital yang telah kami sediakan, karena lewat aplikasi digital tersebut pasien dapat melihat nomor antrian dan sudah ada estimasi jam pelayanannya," jelas dr. Nanda.
Baca juga: DPRD HST ajak masyarakat aktif donor darah penuhi kekurangan stok
Sedangkan untuk solusi jangka panjang mengurai antrean ini, pihaknya juga tengah melakukan pelebaran ataupun perluasan fasilitas poliklinik dan ruang tunggu RSUD H Damanhuri Barabai.
Terkait dinilai kurangnya dokter spesialis, dr Nanda menjelaskan RSUD H Damanhuri Barabai saat ini bahkan sudah memiliki dokter spesialis terbanyak se-Banua Enam.
Meski begitu, kata Nanda, pihaknya tetap mengambil langkah untuk menambah dokter spesialis dengan bekerja sama dengan rumah sakit tertangga.
"Kita juga sudah membangun komunikasi dengan center pendidikan, seperti ULM, UGM, UNHAS sebagai wahana pendidikan maupun penyaluran alumni dari pendidikan dokter spesialis," imbuhnya.