Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Badan Narkotika Nasional Kota Banjarmasin sejauh ini belum bisa melakukan penindakan terhadap penjahat narkotika, sebab tidak dilengkap dengan personel penindakan dan penyidik dari kepolisian.
"Kita hanya pimpinan saja yang dari kepolisian, yang lainnya tidak, Tapi kita punya SDM intelijen," ujar Kasi Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Banjarmasin Rizali Hadi, Rabu (14/1) di Banjarmasin.
Memang, katanya, tim penindakan dan penyidik BNN Kota belum memiliki, namun pemetaan peredaran narkoba bisa dilakukan dengan anggota intelijen yang dimiliki.
"Jadi petugas kita intelijen ini nantinya memberi informasi dan ditindaklanjuti oleh Badan Narkotika Provinsi yang lengkap personil penindakan dan penyidiknya," ungkapnya.
Menurut Rizali, intelijen BNN Kota menyebar disegala lapisan masyarakat, mendengarkan informasi dan mencari informasi di mana saja terkait peredaran narkoba dan kejahatannya.
"Para intelijen kita ini memang tidak bisa dikenali, tersembunyi, bisa di mana saja beraksi mencari informasi," tuturnya.
Sejauh ini, ungkap Rizali, selain intelijen, BNN Kota hanya bisa melakukan sosialisasi kemasyarakat terhadap bahaya narkoba, membantu pihak kepolisi terhadap tes urine pengguna narkoba, dan membantu melakukan rehabilitasi pecandu narkoba.
"Kedepan, memang diperlukan personel penindakan dan penyidik dari kepolisian, idealnya 5 atau 6 orang kepolisian gabung di sini," ujarnya.
Dan tahun ini, kata dia, kemungkinan besar jajaran BNN Kota akan diberi kekuatan personel dari kepolisian, hingga bisa melakukan aksi penindakan dan penyidikan para pelaku narkoba.
