Banjarbaru (ANTARA) - Sebagian besar wilayah Banjarbaru, Kalimantan Selatan dikepung banjir hingga menyebabkan ratusan rumah terendam dengan ketinggian air yang bervariasi akibat tingginya curah hujan yang mengguyur sejak, Kamis malam.
Wakil Wali Kota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan di Banjarbaru, Kamis mengatakan, banjir maupun genangan air hampir merata di seluruh wilayah Banjarbaru yang meliputi 20 kelurahan dan lima kecamatan.
"Curah hujan sangat tinggi sejak Kamis malam hingga siang bahkan sore hari sehingga sebagian besar kawasan di Banjarbaru terendam. Kita berharap curah hujan berhenti agar air segera surut," ujarnya.
Menurut dia, banjir dan genangan air di Banjarbaru biasanya cepat surut jika curah hujan tidak berlangsung lama sehingga sejumlah kawasan yang terendam berangsur-angsur akan hilang airnya.
Namun, curah hujan yang mengguyur sejak Kamis malam sangat tinggi dan berlangsung lama sehingga air hujan tidak tertampung baik di saluran air, embung maupun aliran sungai hingga menimbulkan luapan air.
"Kami minta masyarakat waspada sehingga tidak menjadi korban banjir. Jika kondisi tidak memungkinkan bertahan di rumah, hendaknya mau mengungsi ke tempat yang lebih aman dan disiapkan pemerintah," pesannya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarbaru Zaini mengatakan, kawasan yang terendam air hampir merata di seluruh wilayah Kota Banjarbaru sehingga mengganggu aktivitas masyarakat.
Disebutkan, kawasan yang paling parah dilanda banjir yakni Kecamatan Cempaka dan Liang Anggang yang membuat ratusan rumah dan ribuan jiwa terkena dampak luapan air akibat tingginya curah hujan itu.
Ia mengatakan, tingginya air yang merendam rumah penduduk dan jalan raya membuat arus lalu lintas pada dua kecamatan itu tidak bisa dilewati sehingga kendaraan roda dua maupun roda empat.
"Dapur umum sudah disiapkan di titik yang kebanjiran dan pasokan bahan pokok baik dari Pemkot Banjarbaru maupun pihak lain sudah disalurkan kepada masyarakat sekitar yang terdampak banjir," ucapnya.
Dikatakan, selain menyebabkan ratusan rumah terendam, banjir juga menyebabkan seorang anak balita berusia 3 tahun di Landasan Ulin Utara meninggal dunia setelah masuk dalam saluran air tak jauh dari rumahnya.
"Korban masuk dalam saluran air saat bermain di tengah genangan air yang melanda sekitar tempat tinggal orang tuanya. Kami berharap masyarakat waspada ditengah situasi banjir seperti ini," pesannya.