Banjarbaru (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Kalimantan Selatan bulan Oktober 2020 mencapai 352,63 juta Dolar AS atau naik 7,34 persen jika dibanding ekspor bulan September 2020 sebesar 328,52 juta Dolar AS.
Kepala BPS Kalsel M Edy Mahmud di Kota Banjarbaru, Selasa mengatakan, jika dibandingkan nilai ekspor bulan Oktober 2019 yang mencapai 686,43 juta Dolar AS, nilai ekspor Oktober 2020 turun 48,63 persen.
"Neraca perdagangan ekspor impor Kalsel juga menggembirakan karena bulan Oktober 2020 surplus sebesar 319,07 juta," ujar Mahmud dalam jumpa pers bulanan yang dilakukan secara virtual di kantor BPS Kalsel.
Disebutkan, kelompok komoditas barang paling banyak diekspor yakni kelompok bahan bakar mineral (HS 27) sebesar 258,66 juta Dolar AS dan negara tujuan ekspor terbesar adalah Tiongkok sebesar 74,09 juta Dolar AS.
Ekspor Kalsel, jika dilihat menurut negara tujuan utama, nilai tertinggi bulan Oktober 2020 adalah ekspor dengan tujuan Tiongkok sebesar 74,09 juta Dolar AS kemudian Jepang sebesar 44,65 juta Dolar AS.
Urutan ketiga ekspor ke India sebesar 44,34 juta Dolar AS, urutan ke empat dan kelima adalah Pakistan dengan nilai ekspor 34,72 juta Dolar AS dan Malaysia dengan nilai ekspor sebesar 32,58 juta Dolar AS.
Sementara, nilai impor Kalimantan Selatan bulan Oktober 2020 sebesar 33,56 juta Dolar AS atau turun sebesar 15,59 persen dibanding impor bulan September 2020 yang mencapai 39,75 juta Dolar AS.
Sedangkan jika dibandingkan dengan nilai impor bulan Oktober 2019, nilai
tersebut turun sebesar 57,31 persen yang pada saat itu nilainya mencapai 78,60 juta Dolar AS.
Komoditas barang yang paling banyak diimpor adalah kelompok bahan bakar mineral (HS 27) sebesar 25,59 juta Dolar AS dan negara asal impor
dengan nilai terbesar yakni Singapura sebesar 25,29 juta Dolar AS.
Mulai tahun 2020, nilai ekspor dihitung menurut ekspor provinsi asal dan nilai impor dihitung menurut data impor yang tercatat di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Banjarmasin dan Kotabaru.