Kepala BPS Kalsel Yos Rusdiansyah melalui Berita Resmi Statistik yang dihimpun Antara, Jumat, menyebut jika dibanding Juli 2021 nilai ekspor Kalsel mengalami kenaikan sebesar 76,36 persen.
"Nilai ekspor Kalsel bulan Juli jika dibandingkan Juni memang turun, tetapi jika dibanding periode yang sama tahun lalu atau Juli 2021 justru mengalami kenaikan," ujarnya melalui siaran resmi BPS.
Ia mengatakan, komoditas ekspor terbesar di Juli 2022 antara lain bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati, kayu dan barang dari kayu, karet dan barang dari karet dan berbagai produk kimia.
Disebutkan, ekspor menurut negara tujuan utama nilai tertinggi adalah ke Tiongkok sebesar 529,20 juta dolar AS mengalami kenaikan 37,61 persen dibanding ekspor Juni 2022.
Kedua ekspor ke Jepang sebesar 177,65 juta dolar AS yang naik 45,46 persen. Ketiga adalah ekspor ke India 162,43 juta dolar AS atau sebesar 60,52 persen.
Selanjutnya di urutan keempat dan kelima adalah ekspor ke Malaysia senilai 155,40 juta dolar AS yang mengalami kenaikan 5,63 persen dan ekspor ke Taiwan 101.41 juta dolar AS turun 20,37 persen.
"Nilai ekspor kelima negara tujuan utama bulan Juli 2022 mencapai 1,12 miliar dolar AS turun sebesar 5,58 persen dibandingkan nilai total kelima negara pada bulan Juni 2022 yang mencapai 1,19 miliar dolar AS," sebutnya.
Sementara, nilai impor Kalsel bulan Juli 2022 mencapai 154,18 juta dolar AS atau naik 14,57 persen dibanding Juni 2022 yang senilai 134,57 juta dolar AS dan naik 492,44 persen dibandingkan Juli 2021.
Lima komoditas impor terbesar Juli 2022 di Kalsel antara lain bahan bakar mineral, mesin dan peralatan mekanis, mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, bahan kimia organik, dan berbagai produk kimia.
Menurut dia, lima negara pemasok barang impor terbesar di bulan Juli 2022 yakni Malaysia sebesar 107,87 juta dolar AS atau berkisar 69,96 persen, dan Singapura 33,19 juta dolar AS (21,52 persen).
Urutan ketiga, Korea Selatan 3,57 juta dolar AS atau mencapai 2,31 persen, Tiongkok 3,56 juta dolar AS sama 2,31 persen dan impor dari Perancis 3,13 juta dolar AS atau 2,03 persen.