Tanah Laut (ANTARA) - Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Tanah Laut (Tala) melakukan penanaman pohon di area Goa Marmer Sungai Bakar Kecamatan Bajuin bersama para kelompok tani Hutan Sakatalu Berkarya.
Kegiatan tersebut didukung penuh oleh Imam Suprastowo dari Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan dan para pegiat lingkungan dari Cyber Adventure Indonesia yang merupakan NGO lingkungan yang konsern melakukan kampanye penyelematan lingkungan melalui media teknologi informasi dan inisiator Gerakan Tanam dan Asuh Pohon, demikian rilis yang disampaikan anggota kegiatan Yamadipati kepada Antara Kalsel, Minggu.
Dalam sambutannya, Kepala KPH Tanah Laut Rahmat Riansyah mengatakan pentingnya pohon dan hutan sebagai penyangga kehidupan. "Kebutuhan oksigen manusia sangat bergantung dengan oksigen yang dihasilkan oleh pohon, akan menjadi hal yang buruk bagi manusia jika pohon dan hutan habis dieksploitasi," jelasnya.
"Jika dulu Kalimantan sangat bergantung pada hasil hutan, kemudian hasil tambang, lambat laun kerusakan lingkungan tidak dapat diatasi lagi, oleh karena itu dengan adanya kegiatan penanaman pohon ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih bagi perbaikan lingkungan, khususnya sebagai peninggalan buat anak cucu di masa depan" tambah Imam Suprastowo.
Pohon yang ditanam merupakan bibit unggul dari pembibitan milik KPH Tanah Laut diantaranya, durian, mangga dan lengkeng, penanaman pohon produktif ini bertujuan agar nantinya dapat diambil manfaat oleh masyarakat setempat khususnya anggota kelompok tani hutan di wilayah Sungai Bakar.
KPH Sakatalu Berkarya merupakan kelompok petani hutan yang mengelola hutan seluas 200 ha di wilayah Sungai Bakar Bajuin dengan jumlah anggota 50 orang, petani hutan binaan KPH Tanah Laut ini mengambil manfaat dari hutan yang ada berupa hasil hutan bukan kayu (HHBK) di antaranya madu kelulut yang sudah dikenal luas di wilayah Tanah Laut,
Ke depan KPH ini akan menguatkan pelayanan pada sektor jasa lingkungan, yaitu mengembangkan potensi area Goa Marmer yang memiliki lebih 60 (enam puluh) goa alami.
Di akhir kegiatan, KTH Sakatalu bersama para pegiat lingkungan yang tergabung dalam NGO Cyber Adventure Indonesia melakukan pemantauan dan pendataan beberapa potensi goa yang akan dijadikan destinasi jasa lingkungan.
Eka Prasetya Aneba, Head Project Officer Cyber Adventure Indonesia yang juga koordinator DPC Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) Kabupaten Tanah Laut memberikan beberapa arahan teknis pengelolaan destinasi wisata agar dapat dikenal luas oleh masyarakat baik lokal maupun nasional,
"Dengan merangkul beberapa vendor pariwisata dan didaftarkan pada Asosiasi Wisata Goa Indonesia, area Goa Marmer Sungai Bakar dipastikan akan go-nasional, terlebih potensi goa yang belum terdata begitu banyak untuk dieksploitasi, sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan" tutupnya.