Washington (ANTARA) - Para pemimpin 20 ekonomi terbesar dunia (G20) pada Minggu akan mengumumkan komitmen untuk mendanai distribusi vaksin COVID-19, termasuk obat-obatan dan tes di seluruh dunia sehingga negara-negara miskin tidak tertinggal.
"Kami tidak akan menyisihkan upaya untuk memastikan akses yang terjangkau dan adil bagi semua orang, konsisten dengan komitmen anggota untuk mendorong inovasi," kata para pemimpin dalam draf pernyataan G20, yang dilihat oleh Reuters.
"Kami mengakui peran imunisasi ekstensif sebagai barang publik global."
Para pemimpin mengatakan ekonomi global mulai meningkat tetapi pemulihan tetap "tidak merata, sangat tidak pasti, dan tunduk pada risiko penurunan yang tinggi."
Mereka berjanji untuk terus menggunakan semua alat kebijakan yang tersedia selama diperlukan untuk melindungi kehidupan, pekerjaan dan pendapatan, serta mendorong bank pembangunan multilateral untuk memperkuat upaya mereka membantu negara-negara menghadapi krisis.
Uni Eropa telah menyeru 4,5 miliar dolar AS pada akhir tahun dari G20 untuk memerangi COVID-19 di negara-negara miskin.
Berdasarkan draf tersebut, kreditor swasta juga diminta bergabung dengan moratorium pembayaran utang, yang ingin diperpanjang oleh G20 hingga pertengahan 2021 dan mungkin lebih lama, dan mendukung kerangka kerja umum untuk menangani masalah utang di luar itu.
"Ada kekurangan partisipasi dari kreditor swasta, dan kami sangat mendorong mereka untuk berpartisipasi dengan persyaratan yang sebanding ketika diminta oleh negara yang memenuhi syarat," demikian draf pernyataan pemimpin G20.
Para pemimpin juga menyadari tantangan khusus yang dihadapi oleh negara-negara di Afrika dan negara-negara berkembang kepulauan kecil, yang mencerminkan pengakuan yang semakin besar bahwa bahkan beberapa negara berpenghasilan menengah mungkin memerlukan keringanan utang sebagai akibat dari pandemi.
Ingin lebih siap menghadapi potensi pandemi berikutnya yang mungkin datang, para pemimpin G20 juga mengatakan bahwa mereka akan berkomitmen "untuk memajukan kesiapsiagaan, pencegahan, deteksi, dan tanggapan pandemi global" dan "untuk terus berbagi data serta informasi yang tepat waktu, transparan, dan terstandardisasi."
Sumber: Reuters