Batulicin (ANTARA) - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, yang dihasilkan oleh Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata menuruh hingga 40 persen akibat pendemi virus corona atau COVID-19.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Tanah Bumbu Hamalluddin Taher melalui Sektertaris Abdul Zabir, di Batulicin Senin mengatakan, sebenarnya periode 2020 pendapatan yang di taregetkan mencapai Rp1,5 Milyar namun karena pandemi sejak Maret targetnya diturunkan sekitar 40 persen atau Rp400 juta menjadi Rp600 juta.
"Dari target Rp600 juta tersebut baru terealisasi sekitar 60 persen atau sekitar Rp400 mjuta," kata Zabir.
Dia mengatakan, Tempat wisata di Tanah Bumbu yang menjadi andalan untuk menghasilkan PAD diantaranya Wisata Goa Liang Bangkai di Kecamatamn Mentewe dengan pendapatan rata-rata mencapai Rp47 juta dalam kondisi normal, namun saat ini pendapatan tersebut menurun menjadi Rp23,5 juta akibat pandemi.
Selain itu, tempat wisata Pantai Angsana di Kecamatan Angsana juga menjadi andalan pemerintah untuk menghasikan PAD.
Secara terperinci, PAD dari objek wisata pantai angsana mencapai Rp700 juta namun pendapatan tersebut turun sekitar 30 persen menjadi Rp275 juta akibat pengunjung yang mulai berkurang.
Penurunan pendapatan tersebut juga diperparah dengan adanya pengeklaiman masyarakat terhadapa objek wisata pantai rindu alam.
"Kasus pengeklaiman objek wisata pantai rindu alam tersebut saat ini masih dalam proses hukum di pengadilan, sehingga pemerintah belum mengambil tindakan untuk mengelola kembali objek wisata tersebut," ujarnya.
PAD pariwisata Tanah Bumbu turun 40 persen akibat pandemi
Senin, 2 November 2020 9:43 WIB