Banjarmasin (ANTARA) - Komisi III DPRD Kota Banjarmasin menyoroti insiden runtuhnya rangka besi pembangunan jembatan HKSN di Banjarmasin Utara yang menyebabkan korban luka sejumlah pekerja.
Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarmasin M Isnaini menyatakan, kejadian itu mengejutkan dan membuat keprihatinan, namun untungnya tidak menimbulkan korban jiwa.
"Tapi kita mempertanyakan itu sampai terjadi," ujar politisi Partai Gerindra tersebut.
Dia meminta ada kajian akademis dan teknis untuk menindaklanjuti insiden tersebut, hingga kelanjutan pembangunan jembatan di sungai Kuin itu betul-betul memenuhi rasa aman dan konstruksi yang berkualitas.
Agar insiden itu memenuhi transparansi, pihaknya di dewan meminta pihak berwajib untuk mengusutnya.
"Jika ada penyebab unsur pidana, secara cepat diusut," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, pembangunan jembatan HKSN atau depan makam Sultan Suriansyah mengalami insiden runtuhnya rangka besi pada 24 September lalu, bertepatan peringatan Harjad ke-494 Kota Banjarmasin, sejumlah pekerja mengalami luka karena tertimpa.
Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, Windiasti Kartika menyampaikan kronologi terjadinya insiden tersebut karena susunan besi tulangan pembesian pile cap pilar 1 pada pekerjaan Pembangunan Jembatan HKSN 1 roboh karena susunan penulangan masih belum seluruhnya diikat dengan kawat bendrat lantaran masih dalam tahap penyetelan, sehingga masih belum kuat seluruhnya.
“Pada saat kejadian sekelompok tukang hendak melakukan pemeriksaan awal sebelum memulai pekerjaan yang rencananya akan dimulai setelah acara peringatan ceremony Hari Jadi kota Banjarmasin sudah selesai,” ucapnya.
Windi juga menyampaikan, alasan lain yang membuat robohnya bangunan tersebut yakni ada bagian susunan besi yang masih belum diikat seluruhnya tersenggol.
“Karena belum diikat sempurna kemudian tersenggol, sehingga menimbulkan ketidak seimbangan struktur tulangan dan mengakibatkan robohnya susunan tulangan pembesian itu,” ujarnya.